Anoreksia nervosa dan binge eating merupakan dua jenis gangguan makan yang bisa terjadi pada siapa saja. Kedua jenis gangguan ini berbeda, bahkan saling bertolak belakang. Secara umum, perbedaannya terdapat pada pola makan yang diterapkan. Pada binge eating, seseorang cenderung memiliki keinginan yang tinggi untuk makan, bahkan tidak bisa berhenti makan.
Sebaliknya, pada anoreksia nervosa, pengidapnya memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan. Alhasil, pengidap gangguan ini akan melakukan apa saja untuk menghindari kenaikan berat badan, termasuk dengan membatasi porsi makan sesedikit mungkin. Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar perbedaan binge eating dengan anoreksia nervosa dalam artikel berikut!
Gejala dan Ciri Gangguan Makan
Berikut ini pembahasan mengenai perbedaan gangguan binge eating dan anoreksia nervosa:
Binge Eating Disorder
Binge eating disorder merupakan gangguan yang menyebabkan pengidapnya memiliki kebiasaan makan secara berlebihan. Penyimpangan perilaku makan ini ditandai dengan rasa lapar yang selalu datang, sulit menahan dorongan untuk selalu makan, dan sering makan dalam jumlah yang sangat banyak. Kabar buruknya, gangguan ini ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya.
Berlebihan dalam mengonsumsi makanan bisa meningkatkan risiko obesitas alias berat badan berlebih. Kondisi ini bisa menjadi pemicu munculnya penyakit serius, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung. Uniknya, pengidap binge eating disorder sering kali merasa bersalah, kesal, bahkan depresi setelah makan berlebihan.
Kondisi ini ditandai dengan cara makan yang cepat dibanding orang kebanyakan, makan dalam porsi yang banyak, meski tidak merasa lapar, serta makan berlebihan hingga perut terasa tidak nyaman. Terkadang, pengidap gangguan ini merasa malu dan tidak ingin orang lain melihat sebanyak apa porsi yang dimakannya, sehingga sering mencari tempat bersembunyi saat makan.
Anoreksia Nervosa
Berbeda dengan binge eating yang tidak bisa berhenti makan, anoreksia nervosa justru bisa membuat seseorang tidak makan atau hanya makan sedikit. Hal itu dilakukan untuk menghindari berat badan bertambah. Sebab, anoreksia nervosa adalah penyimpangan makan yang menyebabkan pengidapnya memiliki rasa takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan.
Ada banyak cara yang mungkin dilakukan pengidap gangguan ini untuk menghindari berat badan naik, mulai dari membatasi porsi makan sesedikit mungkin, konsumsi obat pencahar, hingga memaksa muntah setelah makan. Gangguan ini juga menyebabkan pengidapnya memiliki masalah persepsi pada bentuk tubuh tertentu, misalnya orang dengan tubuh gendut dianggap sebagai suatu hal yang mengerikan.
Orang dengan anoreksia cenderung terobsesi untuk memiliki tubuh yang kurus dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan tubuh yang menurut mereka ideal. Kondisi ini disebut cukup banyak ditemukan pada remaja putri atau saat menjelang masa pubertas. Gangguan ini sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Sama seperti binge eating, penyimpangan makan anoreksia nervosa juga bisa saja meningkatkan risiko penyakit.