Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Benarkah Kecanduan Game Merupakan Gangguan Mental?

Aktivitas bermain game pada dasarnya sangat menghibur, terutama ketika memiliki cukup waktu luang. Akan tetapi, jika anak Anda mulai bermain game tanpa henti, Anda mungkin perlu khawatir. Beberapa individu dapat mengalami ketergantungan terhadap permainan. Sangat penting untuk tidak meremehkan potensi masalah ketergantungan game ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecanduan game sekarang diakui sebagai gangguan mental. Mari kita eksplorasi lebih lanjut ulasan ini di bawah.

Kecanduan Game Gangguan Mental?

Bermain game pada dasarnya memang menyenangkan, mengusir jenuh, hingga bisa mengisi waktu luang. Bermain game bisa mengaktifkan banyak bagian dalam otak, termasuk “sirkuit kesenangan”. Namun, kalau kegiatan mengasyikan ini sudah menyita banyak waktu, bahkan membuat Si Kecil kecanduan, bisa repot masalahnya. Pasalnya, WHO telah menetapkan bahwa kecanduan game atau game disorder sebagai gangguan mental. Para ahli di WHO menambahkan kecanduan game ke dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD) ke-11 .

Draf dokumen ICD tersebut menggambarkannya sebagai pola perilaku bermain game yang terus-menerus atau berulang yang begitu parah, sehingga “mendahulukan (game) dari kepentingan hidup lainnya”. Bahkan, di beberapa negara telah mengidentifikasi bahwa kencanduan game sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama. Menurut Dr. Richard Graham, pakar technology addiction specialist (spesialis kecanduan teknologi), di Rumah Sakit Nightingale di London, masuknya kecanduan game dalam ICD disambut baik oleh pakar-pakar kesehatan. “Ini (kecanduan game) penting karena menciptakan peluang untuk layanan yang lebih terspesialisasi. Kondis ini menjadi sesuatu yang harus dianggap serius.”

ICD adalah sistem yang berisi daftar penyakit beserta gejala, tanda, dan penyebab yang dikeluarkan WHO. Nah, kecanduan game ini kini telah dimasukan para ahli ke dalam daftar disorders due to addictive behavior. Dengan kata lain, penyakit yang disebabkan karena kebiasaan atau kecanduan. Lalu, kecanduan seperti apa sih yang mesti diwaspadai? Kecanduan game ini bisa dikatakan sebagai penyakit bila memenuhi tiga hal:

  • Bila gamer (pemain game) tak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game.
  • Mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lainnya.
  • Terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Nah, ketiga tanda di atas mesti terjadi atau terlihat selama satu tahun sebelum diagnosis dibuat. Untungnya, tidak semua jenis game bersifat adiktif dan bisa menyebabkan gangguan. Menurut WHO, nge-game hanya disebut gangguan mental bila kegiatan itu bisa mengganggu atau merusak kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, sosial, dan pendidikan. Lantas, bagaimana cara agar Si Kecil tak kecanduan nge-game? Nah, setidaknya ada beberapa cara yang bisa ibu coba.

Tips Membatasi Anak yang Gemar Nge-game

Menurut penelitian, banyak dampak negatif yang bisa mengancam anak-anak yang sering menghabiskan waktunya bermain video game. Lalu, bagaimana sih cara membatasi anak bermain game?

1. Tidak Menaruh Komputer di Kamarnya

Kiat yang satu ini bisa dibilang paling “manjur”. Singkat saja caranya, jangan taruh komputer atau televisi di kamar Si Kecil. Tujuannya agar memudahkan ibu atau pengasuh anak untuk memantau waktu bermain video game. Jangan salah, anak bisa saja mencuri-curi waktu bermain game di kamarnya tanpa sepengetahuan orangtua. Bila Si Kecil bermain game dari smartphone, tablet, atau konsol game portabel, mintalah ia untuk menyimpan dulu alat-alat tersebut selama tidur, makan, atau mengerjakan tugas sekolah. Namun, kalau anak masih “membandel”, ibu bisa menyimpan alat-alat tersebut. Lalu, ibu bisa memberikannya sebagai reward setelah Si Kecil selesai mengerjakan tugas sekolah.

2. Pakai Fitur Parental Control

Cobalah manfaatkan fitur parental control, sebab cara membatasi anak bermain game juga cukup ampuh melalui kiat ini. Kini sudah hampir di setiap game terdapat fitur yang memperbolehkan ibu mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan game tersebut. Nah, melalui fitur ini, ibu bisa mengatur waktu Si Kecil memainkan game tersebut.

3. Tegaskan Peraturan Sebelum Bermain

Sebelum Si Kecil bermain video game, mintalah dirinya untuk memperhatikan waktu. Lalu, orangtua bisa membuat peraturan terkait durasi permainan. Misalnya, menegaskan dirinya bahwa satu jam dari sekarang ia harus berhenti memainkannya. Dengan begitu, Si Kecil jadi tak bisa beralasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles