Tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik, bibir sumbing juga dapat muncul akibat faktor-faktor lain seperti kebiasaan merokok, kekurangan nutrisi, atau kehamilan pada ibu yang mengalami obesitas. Kebiasaan-kebiasaan ini memiliki potensi untuk mengganggu proses pembentukan wajah bayi dalam kandungan dan menyebabkan kelainan tersebut.
Biasanya, bibir sumbing dapat diidentifikasi pada janin ketika berusia antara 18 hingga 21 minggu dalam kandungan. Namun demikian, langkah-langkah pencegahan terhadap bibir sumbing dapat diambil sejak janin masih berada dalam tahap perkembangan di dalam rahim. Penting bagi ibu untuk mengetahui berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungan berlangsung dengan baik.
Apa Itu Bibir Sumbing?
Bibir sumbing adalah kondisi kelainan bawaan pada bayi yang menyebabkan terdapat celah pada bibir. Celah tersebut bisa muncul pada bibir atau langit-langit mulut bayi.
Bibir sumbing dapat terjadi akibat proses pembentukan wajah di dalam rahim tidak berjalan dengan sempurna. Pada trimester pertama minggu keempat dan ketujuh, janin mengalami proses perkembangan pada bagian wajah. Saat proses ini berlangsung, jaringan tubuh dan sel dari setiap sisi kepala akan berkembang ke bagian tengah dan membentuk wajah, salah satunya mulut dan bibir.
Saat proses ini mengalami gangguan dan tidak berjalan sempurna, maka pertumbuhan dan perkembangan sel pada wajah tidak menyatu dengan sempurna sehingga menyebabkan adanya celah pada bibir bayi. Bukan hanya pada bibir, proses yang tidak sempurna ini juga menyebabkan adanya celah pada langit-langit mulut.
Cara Mencegah Bibir Sumbing
Kondisi ini bisa didiagnosis sejak anak masih di dalam kandungan. Biasanya, pemeriksaan dengan ultrasound di usia 18-21 minggu kehamilan bisa mendeteksi kondisi ini. Tanda bibir sumbing juga akan terlihat jelas pada bagian bibir dan mulut anak setelah anak dilahirkan.
Kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan makan, gangguan berkomunikasi, hingga infeksi telinga. Namun jangan khawatir, bibir sumbing bisa dicegah sejak anak berada di dalam kandungan.
Berikut ini cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah kondisi ini, seperti:
1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Selama ibu menjalani kehamilan, pastikan untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat yang bernutrisi. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi, tentunya hal ini membuat proses tumbuh kembang janin dalam kandungan menjadi lebih optimal. Selain makanan, ibu juga bisa mengonsumsi berbagai suplemen yang dianjurkan oleh dokter agar kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
2. Hentikan Kebiasaan Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
Selain dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol juga berisiko menyebabkan gangguan pada anak, salah satunya bibir sumbing.
3. Rutin Kontrol Gula Darah
Selama menjalani kehamilan tidak ada salahnya ibu rutin mengontrol kadar gula darah. Memiliki diabetes saat menjalani kehamilan berisiko menyebabkan tumbuh kembang anak kurang optimal sehingga memicu gangguan, seperti bibir sumbing.
4. Tidak Sembarangan Mengonsumsi Obat
Saat merasakan kondisi tubuh tidak nyaman, hindari untuk mengonsumsi sembarang obat saat hamil. Pastikan ibu mengonsumsi obat sesuai dosis dan telah dianjurkan oleh dokter.
5. Kontrol Berat Badan
Menjalani kehamilan bukan artinya ibu tidak boleh melakukan aktivitas fisik. Jika kehamilan dinilai sehat, ibu bisa melakukan olahraga ringan untuk mengontrol berat badan. Ibu yang mengalami obesitas saat hamil rentan menyebabkan anak mengalami bibir sumbing.
Itulah beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah bibir sumbing sejak masa kehamilan.