Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Fakta Menarik Alexandr Wang Calon Penerus Elon Musk

Alexandr Wang bukan hanya dikenal sebagai salah satu miliuner termuda di dunia, tetapi juga dianggap sebagai calon penerus Elon Musk. Pada usianya yang baru 24 tahun, Wang, seorang warga Amerika Serikat, menjadi co-founder dari Scale AI, sebuah perusahaan yang telah membawanya menuju kekayaan sekitar US$1 miliar melalui usaha dan inovasinya. Perjalanan sukses Wang dimulai saat ia kembali ke tanah kelahirannya, China, dan terinspirasi oleh potensi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang didiskusikan oleh para insinyur di sana.

Bakat dan Kerja Keras Sejak Dini

Alexandr Wang, memiliki bakat di bidang matematika dan pemrograman yang diturunkan oleh kedua orang tuanya yang merupakan fisikawan nuklir yang bekerja untuk militer AS. Sebagai anak dari pasangan tersebut, ia telah menjadi seorang software engineer di Quora dan Addepar sejak berusia 17 tahun. Saat ia memasuki Massachusetts Institute of Technology (MIT), minatnya mulai merambah ke bidang pembelajaran mesin (machine learning) dan AI.

Menurut laporan Yahoo Finance, minat Wang terhadap AI semakin tumbuh saat ia kembali ke China, tempat kelahirannya. Di sana, ia mendengar diskusi antara para insinyur tentang potensi teknologi AI, namun mereka tidak memiliki pendekatan praktis untuk menerapkannya. Inilah yang mendorong Wang untuk mempelajari dan mengembangkan konsep tersebut lebih dalam.

Scale AI dan Kesuksesan Awal

Pada tahun 2016, Alexandr Wang bersama dengan Lucy Geo mendirikan Scale AI. Keberhasilan Scale AI terlihat dengan cepat, terutama karena mereka menyediakan data bagi perusahaan yang berfokus pada kendaraan otonom. Skala bisnis mereka pun melebar ke berbagai sektor lain, termasuk e-commerce, asuransi, dan robotika. Dalam era berkembangnya AI, bisnisnya menerima sejumlah besar investasi.

Putus Sekolah demi Startup

Sayangnya, Wang memutuskan untuk keluar dari program kuliahnya di jurusan Ilmu Komputer di MIT. Setelah satu tahun berkuliah, dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai pengembang algoritma demi fokus pada Scale AI yang ia ciptakan bersama Lucy Geo. Pertemuan Wang dan Geo terjadi saat keduanya bekerja di Quora. Dukungan dari start-up accelerator Y Combinator memberikan dorongan awal untuk Scale AI. Wang mengakui bahwa dia awalnya berbohong kepada orang tuanya mengenai rencananya.

“Aku memberitahu orang tuaku bahwa ini hanya akan aku lakukan selama liburan musim panas, tapi sepertinya aku tidak pernah kembali ke kampus,” ungkapnya kepada Forbes.

Kesuksesan Finansial

Pada tahun 2021, Wang mendapatkan investasi sekitar US$350 juta (sekitar Rp 5,4 triliun). Pada saat itu, Scale AI telah meraih pendapatan sekitar US$100 juta dan valuasi perusahaannya mencapai US$7,3 miliar (sekitar Rp 110 triliun). Menurut Forbes, kekayaan Wang saat ini mencapai US$1 miliar (sekitar Rp 15 miliaran).

Kini, Scale AI berhasil diterapkan di lebih dari 300 perusahaan dan organisasi, termasuk General Motors, PayPal, Toyota, SAP, Lyft, dan bahkan militer Amerika Serikat. Lebih dari sekadar tujuan keuntungan, Scale AI juga menyumbangkan teknologinya untuk menganalisis gambar satelit dalam upaya membantu mengatasi dampak serangan Rusia terhadap Ukraina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles