Pembahasan tentang hormon estrogen selalu berkaitan erat dengan fungsi seksual dan reproduksi pada wanita. Hormon ini dihasilkan utamanya oleh ovarium, dengan produksi kecil juga terjadi di kelenjar adrenal. Selama masa kehamilan, hormon estrogen juga diproduksi oleh plasenta. Meskipun hormon ini lebih sering dikaitkan dengan wanita, pria juga memiliki estrogen dalam jumlah kecil yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan testis.
Apa Itu Hormon Estrogen?
Estrogen adalah salah satu jenis hormon yang diproduksi oleh tubuh. Hormon ini menjadi salah satu jenis hormon yang memiliki peran dalam kesehatan reproduksi. Tingkat estrogen dalam tubuh wanita secara alami dapat meningkat selama kamu dalam masa subur. Namun, hormon ini dapat mengalami penurunan yang menyebabkan wanita mengalami menopause.
Nah, jumlah hormon estrogen yang terlalu tinggi atau rendah, dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang membutuhkan penanganan secara medis.
Fungsi Hormon Estrogen pada Tubuh Wanita
Hormon ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan wanita, karena memengaruhi sistem reproduksi tubuh. Berikut fungsi hormon estrogen pada tubuh wanita:
1.Mengoptimalkan perubahan fisik pada masa pubertas
Hormon ini membuat perubahan tubuh seperti seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan, dan ketiak pada tubuh wanita.
2.Mengatur siklus menstruasi
Hormon ini juga menjaga kekuatan dan ketebalan dinding vagina dan lapisan uretra, serta pelumasan vagina. Estrogen memengaruhi dan mengatur siklus menstruasi, karena hormon ini akan mengendalikan pertumbuhan lapisan rahim selama awal siklus menstruasi. Jika sel telur wanita tidak dibuahi, kadar estrogen akan menurun tajam dan terjadilah menstruasi.
3.Membantu proses menyusui
Estrogen juga penting dalam mengontrol laktasi pada ibu yang baru melahirkan dan berbagai perubahan lain pada payudara. Ini termasuk perubahan selama remaja dan selama kehamilan.
4. Membantu proses kehamilan dan kesuburan
Jumlah estrogen akan sangat meningkat menjelang hari ovulasi. Pada saat yang sama, estrogen juga akan membantu mengencerkan cairan pada serviks. Dengan begitu, sperma dapat bertemu dengan sel telur untuk mendapatkan kehamilan.
Selain itu, jumlah estrogen yang cukup baik membuat hubungan intim yang kamu lakukan akan menjadi lebih nyaman. Hal ini membuat vagina menjadi lebih elastis sehingga mengurangi rasa tidak nyaman saat penetrasi.
5.Memicu munculnya gejala menopause
Saat kadar estrogen mulai menurun, kondisi ini juga akan memicu munculnya gejala menopause pada wanita. Ada beberapa tanda-tanda menopause yang perlu kamu perhatikan, seperti perubahan siklus menstruasi, penurunan gairah seksual, gangguan tidur, rambut rontok, hot flashes, hingga kulit yang menjadi lebih kering.
6. Menjaga kesehatan jantung
Fungsi yang paling penting dari hormon ini adalah mampu menjaga kesehatan jantung. Hormon ini mampu menjaga jaringan kardiovaskular tetap sehat sehingga membantu tekanan darah tetap stabil.
Berikut beberapa peran estrogen bagi kesehatan jantung:
- Mengelola trigliserida tetap rendah.
- Meningkatkan kolesterol HDL.
- Menurunkan kolesterol LDL.
- Menurunkan risiko serangan jantung.
- Mencegah munculnya plak pada arteri koroner.
- Mencegah penyakit hipertensi.
- Menurunkan risiko stres oksidatif pada jantung.
- Mampu mengaktifkan gen-gen yang bermanfaat pada jaringan jantung.
- Mencegah terjadinya fibrosis jantung.
- Mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
7. Mengoptimalkan kesehatan secara menyeluruh
Selain hal-hal tersebut ada berbagai fungsi lain dari estrogen untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh, seperti:
- Memiliki peran dalam pembekuan darah.
- Menjaga pertumbuhan kulit dan rambut.
- Menguatkan otot panggul.
- Memengaruhi kondisi suasana hati.
- Menjaga kesehatan tulang.
Jumlah normal estrogen akan berbeda pada tiap orang dan kondisi. Nah, ini adalah petunjuk kisaran normal estrogen:
- Pada wanita sebelum menopause: 60-400 picogram per militer (pg/mL).
- Pada wanita setelah menopause: kurang dari 130 pg/mL.
- Pada pria: 10-130 pg/mL.
- Anak-anak: kurang dari 25 pg/mL.
Gejala Gangguan pada Hormon Estrogen
Bagaimana jika wanita kekurangan hormon estrogen? Saat seseorang mengalami kekurangan hormon estrogen, gejala yang muncul bisa beraneka ragam dan berbeda-beda tiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh seberapa berat rendahnya kadar estrogen pada seorang wanita.
Nah, berikut gejala gangguan yang perlu kamu waspadai:
1.Gangguan tidur
Gejala kekurangan hormon estrogen ini bisa termasuk gangguan tidur yang menyebabkan kelelahan ekstrem di siang hari, dan kesulitan untuk fokus. Gangguan tidur yang terjadi pun bisa merupakan kombinasi dari banyak hal. Contohnya akibat jantung berdebar-debar, hot flashes, berkeringat di malam hari, dan menggigil dingin.
2.Gangguan tulang
Rendahnya estrogen dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah parah.
3.Depresi
Estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar pada kondisi suasana hati. Hal ini karena estrogen memiliki pengaruh besar pada zat kimia otak yang dikenal sebagai serotonin. Ketika kadar estrogen rendah, artinya serotonin juga rendah. Padahal, serotonin adalah zat kimia dalam tubuh yang bisa menyeimbangkan suasana hati. Penurunan estrogen dan serotonin ini yang bisa menyebabkan seorang wanita berisiko mengalami stres hingga depresi.