Gaya Ratu Rania & Putri Rajwa Al Hussein di Silver Jubilee Yordania ini sangat unik dan banyak makna. Raja Abdullah II dari Yordania merayakan peringatan 25 tahun pengangkatannya ke tahta bersama masyarakat dengan meriah pada tanggal 9 Juni. Keluarga kerajaan Hashemites tidak melewatkan perhelatan nasional Silver Jubilee tersebut.
Tampak mendampingi Raja Abdullah II adalah Ratu Rania dari Yordania. Sang Ratu mengucapkan selamat kepada suaminya dengan pesan manis yang diunggah di Instagram resminya, “King of my heart…Congratulations on your Silver Jubilee.”
Sementara itu, Putri Rajwa Al Hussein, yang tengah mengandung, hadir bersama Putra Mahkota Hussein. Pada kesempatan itu, keduanya tampil elegan dan paripurna, namun dengan gaya yang memberikan kesan berbeda. Seperti apa? Yuk simak!
Gaya Ratu Rania & Putri Rajwa Al Hussein di Silver Jubilee
Ratu Rania
Kata ‘fashionable’ selalu melekat pada identitas Ratu Rania dari Yordania. Tak terkecuali pada perayaan Silver Jubilee kali ini. Perempuan 53 tahun itu memakai gaun rancangan desainer asal Yordania, Laith Maalouf, dibuat selama 200 jam.
Busana yang artistik itu berupa gaun putih mempunyai ilusi gabungan kemeja dan full skirt, dengan layer bustier abu-abu asimetris. Lewat Instagram resmi @laithmaalouf_official, ia menjelaskan inspirasi di baliknya. Kemeja memiliki kancing representasi bintang dengan 7 ujung yang terdapat pada bendera Yordania. Bintang tersebut menyimbolkan persatuan dan harapan.
Bustier abu-abu merupakan representasi armor yang menyimbolkan proteksi dan kekuatan yang Yordania miliki selama 25 tahun. Rok lipit dirancang dengan inspirasi budaya Yordania. Motif gandum yang menghiasinya bermakna kelimpahan dan kemakmuran. Gaun berpadu dengan aksesori yang menunjang kemewahan tampilannya, seperti Arabic Scroll tiara, anting dan cincin, serta sash maroon.
Putri Rajwa Al Hussein
Gaya Putri Rajwa Al Hussein cukup kontras dengan Ratu Rania berkat gaun merah yang mencolok. Gaun buatan desainer Yordania, Honayda, memiliki cape semi-transparan, semakin cantik dengan detail bordir untuk menegaskan kesan anggun dan megah.
Menariknya, bordiran ini tersusun atas kombinasi warna bendera Palestina, yakni merah, hijau, putih, dan hitam. Hal ini seolah memberi pesan bahwa meski di tengah perayaan meriah itu, keluarga kerajaan Hashemites tetap mengingat genosida yang dialami masyarakat Palestina.