Pneumonia, juga dikenal sebagai penyakit paru-paru basah, adalah jenis infeksi yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Ketika terjadi, kondisi ini mengakibatkan peradangan pada alveoli, yaitu kantung udara di dalam paru-paru, yang mengakibatkan pengumpulan cairan atau nanah di dalamnya. Dampak utamanya adalah kesulitan bernapas bagi penderita.
Pneumonia, yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, adalah kondisi yang dapat menular melalui kontak dengan droplet yang dilepaskan saat seseorang bersin atau batuk. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini dan mengidentifikasi gejala-gejala yang memerlukan perhatian medis.
Gejala Paru-Paru Basah yang Harus Segera DiperiksakanÂ
Ada beberapa gejala paru-paru basah yang perlu setiap orang waspadai dan memerlukan penanganan medis segera, antara lain:
1. Mengalami Kesulitan BernapasÂ
Infeksi menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah. Kondisi ini bisa mempersulit oksigen yang pengidap paru-paru basah hirup untuk masuk ke aliran darah.
2. Batuk Darah
Alasan paling umum mengapa penyakit paru-paru basah dapat menimbulkan batuk darah adalah infeksi pada dada. Sebab, kondisi ini menyebabkan pembengkakan (radang) jaringan pada salah satu atau kedua paru-paru.
3. Wajah atau Bibir Berwarna Biru
Kulit atau bibir biru (sianosis) adalah salah satu gejala paru-paru basah yang juga membutuhkan penanganan dokter. Adapun kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup asupan oksigen dalam darah.
4. Menggigil dan Berkeringat
Menggigil mungkin merupakan salah satu gejala penyakit paru-paru basah yang biasanya datang dengan cepat, dan bisa sangat intens. Jenis menggigil ini biasanya juga memicu demam dan mungkin menandakan pertumbuhan bakteri dalam aliran darah.
Selain itu, saat tubuh mencoba melawan infeksi seperti pneumonia, pengidapnya bisa berkeringat banyak atau kulit terasa lembap saat pengidapnya sentuh.
5. Nyeri Dada
Napas yang tersengal-sengal atau batuk dapat melelahkan otot dada, membuatnya sakit saat bernapas atau batuk. Ketidaknyamanan dada terkait paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paru-paru yang terinfeksi.
Namun, jika pengidapnya mengalami nyeri dada yang luar biasa, bisa jadi kondisi ini terjadi akibat efek peradangan penyakit paru-paru basah seluruh tubuh.
6. DemamÂ
Demam juga menjadi salah satu gejala khas akibat pneumonia. Adapun demam dari kondisi ini umumnya tinggi yang dapat mencapai 40,55 Celcius. Demam ini juga memiliki gejala penyerta berupa batuk dengan lendir kuning, hijau atau berdarah. Penyebab dari timbulnya demam ini adalah respons alami tubuh dalam melawan infeksi.
7. Mudah Bingung dan MengantukÂ
Ketika paru-paru basah menjadi sepsis, sistem kekebalan tubuh mulai rusak. Akibatnya, tekanan darah turun, keluaran urin rendah, dan bahkan kapasitas mental pengidapnya juga bisa terpengaruh. Kondisi ini mungkin menyebabkan pengidapnya merasa pusing atau bingung. Selain itu, kadar oksigen dalam darah yang menurun juga dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk. Jika kamu mengalami gejala di atas dengan intensitas yang cukup mengganggu aktivitas, segera hubungi dokter di Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk tersambung dengan ahlinya.
Upaya Pencegahan Paru-paru Basah
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Namun, ada beberapa cara pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:
1. Melakukan Vaksinasi
Salah satu jenis vaksinasi untuk mengurangi risiko penularan adalah vaksin pneumokokus. Adapun penggunaan vaksin ini bertujuan untuk mencegah pneumonia akibat bakteri. Karena itu, lakukan vaksinasi pneumokokus untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.
2. Mencuci Tangan Secara Rutin
Rutin mencuci tangan dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini. Cucilah tangan sebelum makan, saat menyajikan makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh hewan peliharaan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman yang dapat menjadi penyebab paru=paru basah.
3. Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit paru-paru. Sebab, tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi. Tak hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko terkena kondisi ini.
4. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Penerapan pola hidup yang sehat dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya paru-paru basah. Misalnya, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, dan tidur dengan durasi yang cukup (6 hingga 8 jam) untuk orang dewasa. Pastikan juga untuk rutin berolahraga setidaknya 15 hingga 30 menit setiap harinya.