Meskipun hampir mirip, ada beberapa perbedaan mencolok antara telemarketing dan sales. Kedua pekerjaan di bidang penjualan sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Mereka sangat penting untuk meningkatkan penjualan. Jika Anda belum tahu perbedaan antara keduanya, lanjutkan membaca informasi di bawah ini sekarang!
Perbedaan Telemarketing dan Telesales
1. Tugas & tanggung jawab harian
Pertama-tama, kedua profesi ini memiliki perbedaan pada tugas dan tanggung jawabnya.
Telemarketing adalah profesi yang bertanggung jawab memasarkan produk atau jasa perusahaan dengan menggunakan media telepon.
Ia merupakan ujung tombak perusahaan dalam memberikan informasi relevan kepada calon pelanggan atau klien.
Jadi, dilansir Virtual Sales, secara harian ia akan melakukan kegiatan seperti:
- meneliti pasar potensial
- menelepon calon pelanggan
- menjawab pertanyaan pelanggan
- membuat janji temu
- melakukan follow-up kepada klien
- meyakinkan pelanggan atau klien untuk membeli produk ujar
Sementara itu, telesales adalah profesi yang tugas tugasnya secara harian seperti:
- menjual produk atau layanan langsung kepada pelanggan
- membantu dalam proses pemilihan produk atau layanan yang sesuai
- menyelesaikan proses transaksi penjualan secara langsung melalui telepon
2. Fokus utama
Kita dapat melihat beberapa perbedaan utama antara pekerjaan telemarketing dan telesales dari penjelasan tugas harian di atas.
Telemarketing berkonsentrasi pada menarik dan meningkatkan minat calon pelanggan terhadap barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Ia harus berusaha untuk menarik konsumen yang mungkin tidak tahu produk untuk membeli.
Sebaliknya, tugas telesales adalah menjual produk perusahaan, yang merupakan hasil akhir yang diharapkan dari transaksi jual-beli. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa calon pelanggan akan lebih tertarik untuk berkomunikasi melalui telemarketing lebih awal.
Menurut Convins, kemudian telesales akan mendorong pelanggan yang berminat untuk melakukan transaksi.
3. Metode interaksi
Perbedaan selanjutnya ada pada metode interaksi kedua profesi tersebut. Tentu, dengan pekerjaannya yang berfokus pada penjualan, interaksi yang dilakukan telesales dapat disebut lebih transaksional. Maksudnya, akan ada banyak komunikasi yang bertujuan satu hal, yakni transaksi.
Sebaliknya, dalam kasus telemarketing, pekerjaannya cukup banyak memberi informasi ketimbang menjual. Oleh karena itu, metode interaksinya dikatakan lebih informatif dengan tujuan meningkatkan minat prospek.
4. Skill yang dibutuhkan
Masing-masing profesi ini juga memiliki kualifikasi skill yang berbeda-beda, lho. Memang, keduanya memiliki kualifikasi skill seperti harus bisa berkomunikasi secara efektif, menggunakan bahasa persuasif, dan punya product knowledge yang kuat.
Namun, yang menjadi pembeda adalah kemampuan hard selling dan soft selling.
Sesuai dengan pekerjaannya, telemarketing harus memiliki skill soft selling yang kuat di mana ia menawarkan produk tidak secara langsung, tetapi meningkatkan minat.
Kemudian, untuk telesales, ia akan banyak menggunakan skill hard selling di mana ia secara terus terang menawarkan produk atau jasa. Tak hanya itu, telesales juga harus memahami teknik closing yang baik sehingga bisa mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan.
Nah, itulah ulasan terkait perbedaan antara telemarketing dan telesales.
Intinya, telesales menelepon pelanggan dengan tujuan menjual, sedangkan telemarketing berinteraksi dengan tujuan menaikkan minat dan brand awareness pelanggan.
Semoga bermanfaat!