Islam jadi agama terbesar ketiga di AS pada saat ini. Islam terus mengalami pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) sejak pertama kali memperkenalkannya oleh para imigran pada abad ke-14. Saat ini, Islam telah menjadi agama terbesar ketiga di AS setelah Kristen dan agama Yahudi.
Dr. Abdelhadi Halawa, seorang peneliti dari Millersville University. Ia menjelaskan perkembangan Islam di AS dalam sebuah diskusi virtual yang terselenggara oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta. Dalam presentasinya, Halawa memaparkan hasil risetnya tentang komunitas Muslim dan budaya makanan halal di AS.
“Islam pertama kali memperkenalkannya ke Amerika pada awal abad ke-14 melalui migrasi penduduk Muslim dari wilayah barat Afrika Utara,” ujar Halawa saat memulai presentasinya.
Para imigran Muslim yang datang ke AS pada saat itu sebagian besar berasal dari bangsa Moor, keturunan Arab dan Berber dari wilayah barat laut Afrika. Mereka kebanyakan berasal dari negara-negara seperti Senegal, Gambia, Mauritania, dan Maroko.
Halawa menjelaskan bahwa bangsa Moor melakukan perjalanan melintasi Laut Mediterania barat menuju Selat Gibraltar hingga mencapai Semenanjung Iberia—wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Spanyol dan Portugal. Setelah memerintah Semenanjung Iberia selama hampir 800 tahun, bangsa Moor akhirnya diusir pada tahun 1492. Mereka kemudian berlayar menuju Kepulauan Karibia dan akhirnya mencapai Teluk Meksiko sebelum akhirnya tiba di Amerika.
Islam Jadi Agama Terbesar Ketiga di As
Pemeluk Islam di tanah Amerika pun berkembang. Hal ini diiringi dengan bertambahnya masjid sebagai tempat ibadah umat Islam. Berdasarkan temuan Halawa, jumlah masjid di AS pada 1970 sekitar 100 masjid. Jumlah ini bertambah seiring berkembangnya imigrasi dan penyebaran lisan. Pada 2020, ada sekitar 2.769 masjid di AS.
“Kita bisa melihat pada 1970 hanya ada 100 masjid, lalu pada 2000 ada 1.209 masjid, pada 2010 ada 2.106, dan ada 2.769 masjid pada 2020,” papar Halawa sembari menunjukkan grafik pertumbuhan masjid di AS.
Masjid-masjid tersebut mayoritas tersebar di California dan Boston. Toleransi di AS, kata Halawa, jua meningkat seiring perkembangan waktu. Daerah utara disebut lebih toleran dibandingkan selatan, apalagi Michigan yang di sana banyak komunitas muslim.
Prediksi Jumlah Muslim Meningkat Dua Kali Lipat 10 Tahun Mendatang
Dalam diskusi kurang lebih 45 menit itu, detikHikmah menanyakan bagaimana proyeksi pemeluk Islam di AS dalam 10-20 tahun ke depan. Halawa memprediksi muslim di AS akan berkembang dua kali lipat dari jumlah saat ini.
Pemeluk Islam di AS saat ini mencapai 4 juta orang. Ini termasuk para pendatang yang tinggal di sana. Kedatangan imigran muslim ini tak hanya mengenalkan agama Islam, tapi juga membawa tradisi makanan halal. “Makanan halal di AS tumbuh dengan cepat,” ujar Halawa. Konsumen makanan halal pun merambah ke masyarakat nonmuslim. Menurut riset Halawa, generasi milenial dan anak muda AS menjadikan makanan halal sebagai alternatif makanan sehat.