Menurut Natasha, “Pendeteksi ancaman di otak kita mungkin bereaksi ketika ada situasi yang dianggap sebagai ancaman, meskipun sebenarnya tidak membahayakan kita secara nyata.” Namun, Natasha juga menyoroti beberapa kebiasaan yang dapat memicu timbulnya kecemasan. Berikut adalah lima di antaranya yang telah tersampaikan oleh Huffpost.
1. Penghindaran
Para ahli mengatakan penghindaran adalah satu kebiasaan yang bisa berdampak negatif. “Saya yakin, perilaku nomor satu yang memperburuk kecemasan adalah penghindaran,” kata Jennifer Anders, psikolog berbasis di Colorado.
“Ini sebenarnya berlawanan dengan apa yang diyakini kebanyakan orang. Kecemasan menjadi lebih buruk ketika Anda menghindari situasi, tempat, atau orang-orang yang memicu kecemasan Anda,” lanjutnya.
Justine Grosso, seorang psikolog di North Carolina, mengatakan daripada menghindari suatu situasi, kamu harus melakukan pendekatan secara bertahap. Misalnya terkait kecemasan sosial, Justine mengatakan daripada pergi ke pesta besar, jadwalkan acara minum kopi berdua dengan teman atau menghadiri sebuah pesta selama 10 menit lalu pergi.
2. Mencari Kepastian
Terus-menerus meminta masukan orang lain mengenai suatu situasi atau bahkan mencari gejala kesehatan kamu di Google juga berkontribusi terhadap kecemasan. Perilaku seperti ini dikenal sebagai mencari kepastian. Dengan kata lain, kepastian adalah solusi cepat, tapi tidak akan membantu mengatasi kecemasan dalam jangka panjang.
3. Catastrophizing
Pernahkah kamu khawatir kecemasan kamu akan menyebabkan kamu pingsan dan tidak menerima bantuan dari orang-orang di sekitar? Atau pernahkah kamu terlambat membayar uang sewa dan berasumsi bahwa kamu akan segera diusir? Hal ini terkenal sebagai catastrophizing, yaitu memikirkan skenario terburuk dan meyakini bahwa skenario inilah yang paling mungkin terjadi. Ini sangat berkontribusi terhadap kecemasan. Karena kecemasan bukanlah memikirkan skenario terbaik, memikirkan cara-cara yang bisa ditindaklanjuti untuk menghadapi situasi buruk sangat bermanfaat.
4. Menyenangkan Orang lain
Sikap menyenangkan orang lain juga bisa memicu kecemasan. Banyak orang terutama perempuan, selalu mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri sehingga kebiasaan ini sulit hilang. “Hal ini benar-benar menciptakan dinamika pengabaian diri, memprioritaskan keinginan dan kebutuhan orang lain di atas keinginan dan kebutuhan Anda sendiri. Batasan yang buruk adalah hal lain yang menyebabkan kebiasaan,” kata Jennifer.
5. Negative Self-Talk
Mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak cukup baik atau sesuatu tidak akan berhasil bisa menambah tingkat kecemasan kamu. “Ini adalah masalah besar yang banyak orang tidak menyadari bagaimana mereka berbicara kepada diri mereka sendiri dan kata-kata yang mereka gunakan untuk menggambarkan diri mereka sendiri saat menjalani kehidupan sehari-hari dan aktivitas sehari-hari,” kata Jennifer.
Untuk memerangi kebiasaan-kebiasaan buruk di atas, kamu bisa menerapkan keterampilan membumi seperti grounding. Keterampilan grounding termasuk berjalan-jalan dan atau berolahraga yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung serta membuat kamu merasa aman ketika kecemasan melanda.