Kamis, 27 Maret 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Istilah Genderless dan Androgynous Fashion

Dalam dunia mode, istilah genderless fashion atau androgynous fashion telah menjadi sorotan yang tak terelakkan. Terutama dengan kemunculan ikon populer seperti Harry Styles yang dengan penuh percaya diri mengadopsi gaya fashion unik ini.

Namun, sering kali ekspresi mode ini menimbulkan perdebatan di masyarakat karena dianggap asing atau tidak konvensional. Meskipun begitu, banyak yang berani mengekspresikan diri melalui genderless fashion atau androgynous fashion dengan penuh keyakinan.

Credit: Pinterest

Meskipun kedengarannya mirip, nyatanya genderless fashion dan androgynous fashion memiliki perbedaan yang signifikan. Ayo kita kenali perbedaan di antara keduanya:

Genderless Fashion

Credit: Pinterest

Istilah ini mengacu pada ekspresi atau gaya berpakaian seseorang yang tidak terikat oleh norma-norma gender. Dalam genderless fashion, individu bebas memilih gaya berpakaian tanpa mempedulikan batasan gender. Misalnya, seorang pria dengan percaya diri mengenakan pakaian yang umumnya dianggap sebagai pakaian wanita seperti rok, gaun, atau sepatu hak tinggi, dan sebaliknya.

Terlepas dari kesan baru, gaya berpakaian ini telah ada sejak zaman kuno. Di zaman Mesir kuno, pakaian tidak dibatasi oleh gender. Lukisan-lukisan kuno Mesir menggambarkan laki-laki mengenakan kain persegi panjang (schenti) yang terikat di pinggang. Di masa Yunani kuno, Chiton, sejenis tunik, adalah busana umum yang digunakan baik oleh pria maupun wanita. Di era Romawi kuno, pria juga menggunakan gaun dari kain yang membentuk drape.

Androgynous Fashion

Credit: Pinterest

Berbeda dari genderless fashion, androgynous fashion menggabungkan elemen-elemen maskulin dan feminin dalam satu gaya berpakaian. Gaya ini bertujuan untuk menciptakan kesan inklusivitas gender, dengan tidak mengikat diri pada peran gender tertentu, tetapi justru menggabungkan unsur-unsur tersebut dalam satu tampilan.

Dalam androgynous fashion, seseorang dapat menonjolkan sisi maskulin dengan mengenakan pakaian pria seperti kemeja, namun memadukannya dengan bawahan seperti rok mini untuk mengekspresikan sisi feminin. Kesederhanaan juga dapat dicapai dengan mengombinasikan atasan dengan celana jeans model boyfriend. Warna-warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu sering menjadi pilihan dalam gaya ini.

Dengan dukungan dari merek-merek seperti Catha Official, Mader Official, dan Rideinc, serta model dari Kimmy Jayanti School, Pop Up Runway memamerkan gaya fashion yang edgy, seksi, dan androgini. Melalui mode ini, perpaduan antara karakter maskulin dan feminin mampu menciptakan tampilan yang menginspirasi dan menggambarkan keberagaman gender.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles