Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Kebiasaan Sighing, Menarik Napas Ketika Stres

Menghela napas, atau yang dikenal sebagai sighing, seringkali merupakan tindakan yang biasa dilakukan ketika seseorang merasa lelah. Bagi sebagian orang, ini dianggap sebagai cara untuk meredakan ketegangan pikiran dan merasa lebih rileks.

Namun, perlu diingat bahwa jika menghela napas terlalu sering, itu juga bisa menjadi pertanda bahwa sesuatu tidak beres. Tindakan ini bisa mengindikasikan tingkat stres yang tinggi atau bahkan masalah kesehatan mental yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Kaitan Sighing dengan Stres

Sighing adalah cara tubuh untuk meredakan emosi dalam waktu singkat.

Melansir dari Prevention, Karl Halvor Teigen, dosen psikologi di Universitas Oslo, menyebutkan  sighing sudah diartikan sebagai tanda kekecewaan, kekalahan, frustrasi, bosan, kekesalan, sampai kerinduan sejak zaman dahulu.

Menghela napas ternyata juga berkaitan dengan stres hingga depresi.

Melansird dari Normal Breathing, terlalu sering menghela napas bisa menjadi pertanda kalau seseorang sedang berada di bawah tekanan berat, penyakit kardiovaskular, gangguan saraf, dan gangguan pernapasan.

Hal senada juga diungkapkan oleh penelitian dari University of Leuven. Menghela napas adalah bentuk ungkapan frustrasi dan kekesalan saat sedang stres atau kelelahan.

Studi tersebut meneliti pola pernapasan peserta yang sedang stres selama 20 menit. Hasilnya, peserta cenderung refleks bernapas sangat lambat atau bahkan jadi sangat cepat.

Ketika berhadapan dengan situasi yang penuh tekanan, otak merangsang produksi hormon stres kortisol dan adrenalin untuk meningkatkan denyut jantung dan aliran darah menuju organ-organ penting.

Alhasil, laju napas semakin meningkat drastis untuk mencukupi kebutuhan oksigen.Di waktu yang bersamaan, hormon stres mempersempit otot-otot saluran pernapasan dan pembuluh darah paru-paru.

Karenanya, pola pernapasan menjadi terganggu sehingga seseorang cenderung menarik napas dengan pendek dan cepat alias sesak napas.

Sighing Sebagai Upaya Menenangkan Diri

Stres bisa membuat paru-paru menjadi kaku sehingga pertukaran gas menjadi kurang optimal. Menghela napas adalah refleks untuk menjaga fungsi paru-paru tetap optimal sehingga mampu menopang keberlangsungan hidup manusia.

Saat lelah, otak akan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Tangkapan sinyal tersebut kemudian memicu paru-paru untuk menarik napas dalam-dalam supaya pasokan oksigen tetap terjaga.

Setiap helaan napas merupakan hal yang normal. Sebab, paru-paru manusia terpenuhi oleh ratusan juta alveoli yang mengembang setiap kali menarik napas.

Alveoli bertugas mengirimkan oksigen ke darah dan jantung memompanya ke seluruh tubuh.

Gelembung alveoli tersebut bisa mengempis ketika seseorang tidak menghela napas. Kemudian, gelembung akan terangkat kembali seperti balon yang ditiup ketika tubuh menghela napas.

Nah, menghela napas panjang saat kelelahan dan mengalami stres amat membantu paru-paru untuk membuka seluruh alveoli.

Pertukaran oksigen dan karbondioksida saat menarik napas dapat memperlambat detak jantung dan menstabilkan tekanan darah.

Saat mengembuskan napas, alveoli  meregang dan menciptakan rasa lega. Dengan demikian, menghela napas saat stres membantu kamu untuk bernapas lebih lega.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles