Jumat, 15 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Narezushi, Sushi Pertama di Jepang

Sushi telah lama menjadi kuliner Jepang yang populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Keistimewaan sushi terletak pada bentuknya yang unik dan cita rasanya yang memukau. Sushi hadir dalam ukuran yang mungil, cocok untuk dinikmati dengan satu gigitan. Ragam varian sushi pun sangat beragam, mulai dari sushi maki, chirasi sushi, inari sushi, hingga banyak lainnya.

Meskipun varian sushi begitu banyak, rasa yang dihadirkan oleh masing-masing varian memiliki perbedaan khas. Ini tergantung pada jenis dan kombinasi isian yang digunakan. Walaupun bahan pokoknya selalu melibatkan nasi dan ikan, variasi tambahan seperti rumput laut, telur, dan lainnya memberikan sentuhan unik pada setiap jenis sushi. Salah satu varian sushi yang mungkin belum begitu dikenal adalah narezushi, yang juga merupakan sushi pertama dan tertua di Jepang.

Narezushi jarang dikenal di luar Jepang dan kurang populer dibandingkan varian sushi lainnya. Namun, di tanah asalnya, narezushi masih dinikmati oleh berbagai kalangan. Keunikan rasa narezushi yang tidak biasa membuatnya diminati oleh masyarakat Jepang. Salah satu ciri khas narezushi adalah rasa asamnya. Bagi yang belum terbiasa, mungkin akan menganggap narezushi ini telah basi, padahal rasa asam tersebut adalah ciri khasnya. Ternyata, narezushi dibuat melalui fermentasi ikan bersama nasi, menciptakan sensasi rasa yang berbeda.

Proses pembuatan narezushi dimulai dengan mengawetkan ikan yang telah di-fillet dengan garam, lalu dijaga dalam keadaan kering selama beberapa bulan. Setelah mengering, ikan tersebut dicampurkan dengan nasi dan difementasikan kembali dalam kondisi ruangan gelap selama beberapa bulan hingga bahkan setahun. Hasilnya adalah cita rasa dan aroma yang sangat khas. Narezushi pertama kali diciptakan pada abad ke-8, di zaman Periode Nara. Artefak penemuan mengindikasikan bahwa narezushi pertama kali muncul di Chikuezen, yang sekarang dikenal sebagai Prefektur Fukuoka.

Meskipun asalnya dari sana, narezushi lebih sering ditemukan di sekitar Danau Biwa, danau terbesar di Jepang. Hingga saat ini, narezushi masih menjadi makanan pokok di daerah tersebut dan dikonsumsi dalam rutinitas sehari-hari. Berbagai jenis ikan dapat digunakan, tergantung selera penduduk setempat, meskipun ikan nigorobuna menjadi salah satu pilihan yang umum. Narezushi umumnya disajikan dalam pertemuan keluarga atau acara khusus, tetapi juga dapat dinikmati di restoran pada hari-hari biasa. Harga narezushi cenderung mahal karena proses pembuatannya yang memakan waktu hingga setahun. Meski mahal, manfaat kesehatan yang diperoleh dari narezushi, seperti bantuannya dalam pencernaan dan pencegahan penyakit, membuatnya menjadi pilihan yang berharga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles