Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengintip Isian Kolak Paling Autentik Menurut Sejarah

Mengintip isian kolak paling autentik menurut sejarah ini menarik untuk kita ketahui. Ada banyak sekali jenis kolak yang digemari orang Indonesia. Ada kolak pisang, kolak candil, kolak ubi, kolak nangka, kolak kolang kaling, kolak labu, bahkan kolak durian.

Semua jenis kolak ini menjadi favorit masyarakat dari Sabang sampai Merauke dan kerap jadi sajian berbuka puasa di bulan Ramadhan. Tapi jika jenis kolak sudah sebanyak itu, lantas sebenarnya kolak yang autentik terdiri dari campuran apa saja?

Mengintip Isian Kolak Paling Autentik Menurut Sejarah

Kolak adalah makanan khas Indonesia yang konon muncul di masa peralihan dan penyebaran agama Islam. Makanan atau mungkin minuman ini pun mulai muncul di tanah Jawa di masa itu. Melansir Dinas Pariwisata Yogyakarta, kolak bahkan jadi media penyebaran agama Islam dengan campuran isiannya yang autentik. Kala itu, tak ada kolak durian, kolak kolang-kaling, atau kolak labu, yang ada hanya kolak pisang ubi dengan air gula jawa dan santan.

Bisa terbilang, campuran pisang dan ubi yang direbus dalam air gula jawa dan santan ini adalah kolak autentik yang sampai saat ini juga masih bisa ditemukan. Campuran makanan dalam kolak juga ternyata memiliki makna yang cukup kuat.

Memang apa saja makna setiap bahan dalam kolak autentik yang konon memberi pengaruh besar dalam penyebaran Islam? Melansir website resmi Pemerintah Kota Malang, setiap isian dalam kolak autentik memiliki makna yang cukup kuat. Misalnya pemilihan pisang kepok untuk kolak pisang berkaitan dengan rasa jera. Kemudian, ubi sebagai pelengkap dalam bahasa Jawa menyebutnya telo itu memiliki makna mengubur kesalahan sedalam-dalamnya. Ubi juga bermakna sebagai pengingat bahwa ketika meninggal nanti, manusia akan dikubur.

Makna Kolak

Selain pisang dan ubi, unsur lain yang ada dalam kolak autentik adalah campuran gula aren atau gula Jawa dengan santan. Santan dalam bahasa Jawa terkenal dengan sebutan santen. Kata tersebut merujuk pada kata ngapunten atau memohon maaf. Makanya, ketika melihat setiap hal yang ada di kolak, mulai dari pisang, ubi, dan campuran gula Jawa dan santan adalah media pengingat untuk manusia agar senantiasa hidup dengan benar, selalu meminta maaf terhadap kesalahan apapun.

Terlepas dari maknanya yang cukup dalam, kolak memang selalu jadi idola sebagai makanan berbuka puasa. Begitu juga dengan jenis kolak, meskipun sudah banyak bermunculan jenis-jenis kolak kekinian, tapi sajian autentik yang hanya terdiri dari pisang dan ubi tetap jadi favorit banyak orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles