Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Metode Pengawetan Makanan Sejak Zaman Prasejarah

Metode pengawetan makanan sejak zaman prasejarah ini sudah nenek moyang lakukan hingga saat ini. Menyimpan makanan dalam jumlah besar atau menyebutnya juga sebagai menyetok makanan merupakan tindakan umum. Terutama dalam situasi pandemi seperti yang kita alami saat ini. Penyebab kondisi ini oleh anjuran untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi keluar rumah kecuali untuk kebutuhan yang penting dan mendesak. Oleh karena itu, menyetok makanan dalam jumlah besar menjadi suatu kebutuhan.

Ketika membahas mengenai menyetok makanan, kehidupan modern telah memberikan kemudahan dengan adanya teknologi, terutama dengan adanya kulkas atau lemari pendingin yang dapat menjaga keawetan dan ketahanan makanan hingga berhari-hari. Namun, seiring dengan pertanyaan ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana orang-orang zaman prasejarah melakukan usaha untuk mengawetkan makanan. Beberapa metode yang orang-orang zaman prasejarah terapkan ternyata masih kita terapkan hingga saat ini. Berikut ulasannya.

Metode Pengawetan Makanan Sejak Zaman Prasejarah

1. Pengeringan

Metode Pengawetan Makanan Sejak Zaman Prasejarah

Cara mengawetkan makanan sudah oleh orang zaman prasejarah adalah dengan cara mengeringkan makanan tersebut hingga kadar airnya menghilang. Cara ini ternilai paling mudah karena tinggal menjemurnya di bawah terik sinar matahari. Jika kadar air hilang, maka bakteri tidak akan mudah bersarang pada makanan tersebut. Beberapa jenis makanan pada zaman prasejarah yang banyak menggunakan pengeringan adalah daging hasil buruan, baik itu daging babi hingga daging rusa. Selain daging, ada juga buah-buahan yang juga sengaja kering.

 

2. Pengasapan

Metode Pengawetan Makanan Sejak Zaman Prasejarah

Selanjutnya ada metode pengasapan yang juga sudah sejak zaman prasejarah lakukan untuk dapat mengawetkan makanan. Bedanya dengan metode di atas, metode ini menggunakan asap dari bara api untuk menghilangkan kadar air, bukan menjemurnya. Hal ini karena ada beberapa daerah yang tidak selamanya bisa terus mendapatkan sinar matahari. Terutama jika sudah masuk musim dingin maka mengawetkan makanan dengan cara pengeringan tidak akan bisa. Pengasapan bisa melakukannya kapan saja. Selain itu, cita rasa dari makanan yang terasapi juga berbeda dengan pengeringan. Biasanya akan ada aroma asap yang khas pada makanan tersebut.

 

3. Fermentasi

Orang zaman prasejarah rata-rata hanya melakukan tiga hal yakni berburu, beternak, dan bertani. Jika hasil buruan bisa mengawetkan dengan pengeringan dan pengasapan, maka hasil ternak bisa awet dengan cara fermentasi. Hewan ternak seperti sapi, kuda, hingga domba menghasilkan susu yang bisa di fermentasikan menjadi keju dan mentega yang awet bertahun-tahun lamanya. Nantinya keju tersebut bisa menyantapnya bersama dengan aneka hidangan seperti daging yang sudah melalui proses pengasapan.

 

4. Menyimpan dalam Kulkas Alami di Bawah Tanah

Cara pengawetan terakhir yang dilakukan oleh orang zaman prasejarah yang terakhir adalah mengawetkan makanan dengan menyimpannya dalam kulkas alami di bawah tanah. Loh bagaimana caranya? Jadi mereka akan menggali tanah dalam ukuran tertentu, lalu meletakkan wadah yang di dalamnya berisi makanan dan menutup wadah tersebut lalu menguburnya. Nantinya ketika baru akan disantap, maka tempat tersebut akan digali kembali. Galian tersebutlah yang dinamakan sebagai kulkas alami bawah tanah. Meski terdengar tidak masuk akal, tapi pada kenyataannya makanan yang disimpan di bawah tanah akan awet dan bertahan lama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles