Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Penyakit Langka dan Mematikan Melanda Jepang, Ini Gejalanya!

Penyakit langka dan mematikan melanda Jepang ini penting bagi kita mengetahuinya agar lebih waspada. Jepang saat ini sedang terkena sebuah wabah penyakit langka dan mematikan. Bahkan, angka infeksinya telah mencapai rekor tertinggi baru-baru ini.

Wabah tersebut penyebabnya oleh penyakit streptokokus grup A, yang terkenal sebagai Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS). Penyakit ini terbukti sangat menular, yang mengakibatkan lonjakan kasus di Jepang.

Penyakit Langka dan Mematikan Melanda Jepang

Rekor Baru Wabah STSS: 378 Kasus Tercatat!

Jumlah korban jiwa imbas virus corona terus bertambah. Hingga hari ini, Rabu (19/2) korban tewas akibat virus itu mencapai lebih dari 2 ribu orang secara global

Angka sementara yang Intitut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID) keluarkan mencatat 941 kasus STSS, pada 2023. Lalu, dalam dua bulan pertama tahun 2024, 378 kasus telah tercatat, dengan infeksi teridentifikasi di semua prefektur kecuali dua dari 47 prefektur di Jepang. NIID menyampaikan, penyakit ini lebih banyak menyerang orang lanjut usia. Namun, angka kematiannya lebih besar di golongan penduduk di bawah 50 tahun. Surat kabar Asahi Shimbun melaporkan ada 65 orang berusia di bawah 50 tahun yang terdiagnosis wabah ini pada Juli dan Desember 2023. Lalu, 21 orang di antaranya meninggal dunia.

“Masih banyak faktor yang tidak diketahui mengenai mekanisme di balik bentuk streptokokus fulminan (parah dan tiba-tiba), dan kami belum berada pada tahap untuk menjelaskannya,” kata NIID sebagaimana media Inggris The Guardian menulis, Jumat (15/3/2024).

Gejala Wabah STSS

Penyakit Langka dan Mematikan Melanda Jepang, Ini Gejalanya!

Beauties, sebagian besar kasus STSS disebabkan oleh bakteri yang disebut streptococcus pyogenes. Lebih dikenal sebagai radang A, yang mana dapat menyebabkan sakit tenggorokan, terutama pada anak-anak. Banyak orang juga, yang mengidap penyakit ini tanpa menyadarinya dan tidak menjadi sakit. Dalam beberapa kasus, bakteri ini dapat menimbulkan penyakit serius, komplikasi kesehatan dan kematian, terutama pada orang dewasa di atas 30 tahun. Sekitar 30% kasus STSS berakibat fatal.

Orang lanjut usia dapat mengalami gejala seperti pilek, namun dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya dapat memburuk hingga mencakup radang tenggorokan, radang amandel, pneumonia, dan meningitis. Dalam kasus yang paling serius, hal ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan nekrosis.

Beberapa ahli percaya peningkatan pesat kasus pada tahun lalu terkait dengan pencabutan pembatasan yang berlaku selama pandemi virus corona. Pada bulan Mei 2023, Tokyo menurunkan status Covid-19 dari kelas dua menjadi kelas lima, sehingga secara hukum setara dengan flu musiman.

Langkah ini juga mendorong masyarakat untuk menurunkan kewaspadaan mereka. Pemerintah juga tidak dapat lagi memerintahkan orang yang terinfeksi untuk tidak bekerja atau merekomendasikan rawat inap.

Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular di Universitas Kedokteran Wanita Tokyo. Mengatakan dia “sangat prihatin” dengan peningkatan dramatis jumlah pasien dengan infeksi streptokokus invasif yang parah tahun ini. Ia yakin reklasifikasi Covid-19 adalah faktor terpenting di balik peningkatan infeksi streptokokus pyogenes, yang telah menyebabkan lebih banyak orang mengabaikan langkah-langkah dasar untuk mencegah infeksi, seperti disinfeksi tangan secara rutin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles