Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tanda Hormon Tidak Seimbang yang Memicu Masalah Kesehatan

Tanda hormon tidak seimbang penting untuk kita tahu karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Jika hormon dalam tubuh tidak seimbang, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak. Hal ini akan menyebabkan masalah yang menyebutnya ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi cara kerja tubuh dan menimbulkan berbagai masalah.

Masalah yang mungkin timbul meliputi perubahan mood, kualitas tidur yang buruk, gangguan metabolisme, dan penurunan gairah seksual. Bayangkan hormon sebagai salah satu bahan dalam resep masakan; jika jumlahnya tidak sesuai, maka hasil masakannya pun akan bermasalah.

Tanda Hormon Tidak Seimbang yang Memicu Masalah Kesehatan

Melansir dari Byju’s, hormon adalah zat kimia yang diproduksi tubuh melalui kelenjar endokrin yang memiliki fungsi untuk mengendalikan dan mengatur aktivitas sel, jaringan, atau organ tertentu. Lebih lanjut, berikut adalah 15 tanda hormon tidak seimbang yang dapat memicu masalah kesehatan:

1. Kelelahan Berkelanjutan

Lelah memang kondisi yang normal apalagi setelah melakukan pekerjaan atau olahraga yang berat. Tetapi jika kamu merasakan kelelahan yang terus-menerus walaupun sudah istirahat dan tidur yang cukup, bisa jadi itu merupakan masalah hormon tidak seimbang.

Mengutip dari WebMD, kelebihan hormon progesteron dapat membuat kita lebih mudah mengantuk, sementara jika kekurangan hormon tiroid, tubuh jadi lebih mudah lelah. Dua hormon tersebut jika tidak seimbang bisa menyebabkan kelelahan berkelanjutan.

2. Gangguan Tidur atau Insomnia

Hormon berperan penting pada tidur kita. oleh karena itu salah satu tanda hormon tidak seimbang adalah sulit tidur atau insomnia, insomnia bisa membuatmu terbangun sepanjang malam. Melansir dari BodyLogic MD, masalah ini sering disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen.

Estrogen membantu magnesium untuk saling mengikat dengan reseptor GABA di otak. Aktivitas ini mendorong relaksasi dan tidur, ini seperti mengerem aktivitas otak sehingga kita bisa tertidur. Tanpa adanya proses tersebut, pikiran kita akan berlarian kemana-mana, merasa cemas, dan susah untuk tertidur.

3. Peningkatan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas

Jika kamu merasa berat badan tiba-tiba naik tetapi tanpa sebab yang jelas, bisa jadi ini tanda masalah pada keseimbangan hormon. Karena memang pada beberapa kondisi hormon tidak seimbang, bisa menyebabkan peningkatan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Mengutip dari Hormone Health, beberapa kondisi ketidakseimbangan hormon seperti kekurangan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh dapat meningkatkan berat badan. Saat perempuan menopause, terdapat perubahan hormonal yang dapat meningkatkan peningkatan berat badan di sekitar perut.

4. Tumbuh Jerawat

Tumbuh jerawat juga merupakan tanda masalah keseimbangan hormonal. Pada perempuan, seringnya hal ini mungkin terjadi saat sebelum periode menstruasi. Selain menimbulkan jerawat, perubahan hormon juga bisa memperburuk masalah kulit lainnya. Mengutip dari Flo Health, kadar androgen yang tinggi seperti hormon testosteron berkaitan dengan masalah timbulnya jerawat.

5. Kulit Kering

Selain memicu timbulnya jerawat, hormon yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kulit kering. Kondisi ini sangat dipengaruhi hormon dalam tubuh seperti estrogen, testosteron, dan progesteron.

Ketika hormon tersebut tidak seimbang, mereka dapat menyebabkan kelenjar sebaceous menghasilkan lebih sedikit sebum. Hal ini mengakibatkan kulit menjadi kering dan bersisik. Dalam beberapa kasus, kekeringan ini dapat sangat parah sehingga menyebabkan eksim atau psoriasis.

6. Suasana Hati Berubah

Suasana hati atau mood yang cepat berubah bisa jadi merupakan salah satu tanda hormon tidak seimbang. Saat ini terjadi, seseorang mungkin akan merasa senang lalu langsung berubah menjadi marah hanya dalam waktu beberapa jam atau bahkan menit.

Mengutip dari Gleneagles Hospital, kondisi ini dipengaruhi oleh kadar estrogen yang bisa mempengaruhi hormon serotonin dan dopamin yang mengatur masalah hati. Kondisi ini mungkin tidak begitu merugikan, tetapi bisa sangat mengganggu orang-orang di sekitarmu.

7. Gairah Seksual Menurun

Menurunnya gairah seksual menyebabkan berkurangnya frekuensi berhubungan seks atau bahkan menurunkan minat pada seks. Dilansir dari BodyLogic MD, gairah seksual pada wanita sangat terpengaruhi oleh hormon estrogen dan testosteron.

Hormon estrogen akan meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan meningkatkan pelumasan vagina, sementara testosteron yang berperan penting meningkatkan libido seksual. Ketika hormon-hormon ini tidak seimbang, masalah akan terjadi pada gairah seksual menurun atau masalah seksual lainnya seperti kesulitan mencapai orgasme atau hubungan seksual yang menyakitkan.

8. Masalah Kesuburan

Selain berpengaruh pada gairah seksual, ketidakseimbangan hormon juga berpengaruh terhadap kesuburan wanita. Ini bisa terjadi secara alami setelah wanita berumur 35 tahun. Mengutip dari Hormon Health, tingginya kadar hormon perangsang folikel (FSH) dapat mengurangi peluang seorang wanita untuk hamil. Sementara itu rendahnya kadar hormon luteinizing (LH), yang merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur dan mulai memproduksi progesteron, juga dapat menyebabkan masalah kesuburan.

9. Menstruasi Tidak Teratur

Menstruasi yang tidak teratur seperti sangat banyak, sangat sedikit, atau bahkan tidak sama sekali merupakan pertanda penurunan hormon estrogen dan peningkatan testosteron. Kedua hormon tersebut mengatur siklus menstruasi pada wanita. Mengutip dari Forbes, menstruasi yang tidak teratur adalah tanda paling umum dari ketidakseimbangan hormon.

10. Keringnya Vagina

Masih dengan masalah ketidakseimbangan hormonal yang terjadi pada perempuan yaitu keringnya vagina. Keringnya vagina bisa menjadi kondisi yang sangat tidak nyaman dan bahkan menyakitkan.

Hal ini juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti infeksi ragi, infeksi saluran kemih, dan disfungsi seksual. Banyak wanita juga melaporkan bahwa hubungan seksual menjadi kurang menyenangkan atau menyakitkan, ketika mereka mengalami keringnya vagina.

11. Kerontokan Rambut atau Pertumbuhan Berlebih

Beberapa orang beranggapan kerontokan rambut merupakan bagian normal dari penuaan. Hal ini idak sepenuhnya salah, tetapi kerontokan rambut bisa jadi merupakan tanda adanya ketidakseimbangan hormonal.

Mengutip dari BodyLogic MD, salah satu penyebab kerontokan rambut hormonal adalah peningkatan rasio androgen (hormon pria) terhadap estrogen (hormon wanita). Hal ini dapat terjadi selama menopause ketika kadar estrogen menurun. Kemungkinan lainnya dalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. Sebaliknya, pertumbuhan rambut berlebih juga bisa jadi tanda hormon tidak seimbang.

12. Massa Otot Berkurang

Pertumbuhan otot sangat dipengaruhi metabolisme tubuh yang diatur pada sistem endokrin. Hormon yang dimaksud pada sistem tersebut yaitu androgen, hormon pertumbuhan, dan insulin-I (IGF-I). Oleh karena itu, untuk menjaga massa otot dalam tubuh penyeimbangan hormon juga perlu dilakukan.

Mengutip dari Flo Health, biasanya orang-orang menggunakan suplemen hormon untuk membantu meningkatkan massa otot. Tetapi, efikasi dan keamanan dari suplemen tersebut belum sepenuhnya dipelajari.

13. Gangguan Kecemasan atau Depresi

Kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman, khawatir, dan takut yang sangat mengganggu. Gejalanya bisa termasuk detak jantung cepat, telapak tangan berkeringat, dan kesulitan bernapas. Sementara depresi adalah perasaan putus asa dan keputusasaan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Walaupun penyakit mental tersebut ada tingkatannya, gangguan kecemasan dan depresi bisa saja dipengaruhi oleh perubahan hormonal, walaupun bukan penyebab utamanya.

14. Masalah Pencernaan

Sebagian besar masalah pencernaan memang disebabkan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi. Tetapi, hormon yang tidak seimbang ternyata juga bisa mempengaruhi masalah pencernaan atau malah memperburuknya lho.

Mengutip dari Medicine Net, ini bisa terjadi karena pada dinding saluran pencernaan terdapat reseptor untuk estrogen dan progesteron. Jika terjadi perubahan kadar hormon dapat terjadi masalah seperti perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya.

15. Keringat Berlebihan

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan keringat berlebihan, karena beberapa hormon dapat mengontrol suhu tubuh. Keringat berlebihan juga dapat disebabkan oleh perubahan endokrin dalam kondisi seperti hipertiroidisme, hiperpituitarisme, feokromositoma, dan diabetes, serta pada tahap-tahap tertentu seperti perimenopause dan kehamilan.

Itu dia beberapa tanda-tanda hormon tidak seimbang yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles