Tips atasi perilaku hiperaktif anak yang bikin kewalahan ini penting bagi para orangtua ketahui. Melihat anak yang aktif tentu menjadi kebahagiaan bagi orang tua. Namun, jika anak terlalu aktif hingga cenderung hiperaktif, hal ini bisa menjadi tantangan yang cukup berat.
Anak hiperaktif adalah anak yang terlibat dalam aktivitas yang sangat intens. Beberapa tanda-tandanya meliputi terus-menerus bergerak tanpa henti, mudah teralihkan, sulit fokus, bahkan bisa menjadi agresif dan sulit dikendalikan. Hal ini sering kali menguras tenaga orang tua dan membuat mereka kewalahan.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak hiperaktif, seperti autisme, gangguan otak, gangguan sistem saraf pusat, gangguan emosional, dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif). Stres dan masalah kesehatan emosional juga bisa berkontribusi.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan senyawa BPA selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko hiperaktivitas pada anak. Dalam riset berjudul ‘Prenatal and Early Childhood Bisphenol A Concentrations and Behavior in School-Aged Children’ yang dipublikasikan pada 2013, Harley K. G dan timnya menemukan bahwa konsentrasi BPA di urin anak-anak berkaitan dengan peningkatan masalah perilaku, termasuk hiperaktivitas, terutama pada anak usia 7 tahun.
Penelitian lainnya dari tahun 2016 mengungkapkan bahwa paparan BPA selama kehamilan terkait dengan risiko tinggi depresi, kecemasan, agresi, dan hiperaktivitas pada anak. Paparan BPA di masa kanak-kanak juga berhubungan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan masalah perilaku lainnya.
Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam menghindari paparan BPA baik selama kehamilan maupun dalam masa pertumbuhan anak. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko masalah perilaku seperti hiperaktivitas bisa diminimalkan.
Melansir dari Haibunda, berikut adalah beberapa tips untuk meminimalkan perilaku hiperaktif anak.
Tips Atasi Perilaku Hiperaktif Anak yang Bikin Kewalahan
1. Salurkan Energi Anak
Orang tua bisa membantu anak-anak menyalurkan energi mereka dengan cara yang tepat agar anak berangsur tenang dan tidak lagi hiperaktif. Contohnya dengan memilih aktivitas fisik yang tepat untuk menyalurkan energi mereka yang berlebih, seperti berlari dan bermain di luar ruangan sembari dipantau oleh orang dewasa/orang tua.
Orang tua juga bisa mengarahkan energi anak pada kegiatan yang memicu kreativitas mereka atau mengajak anak bermain yang melibatkan fokus dan keterampilan memori untuk mendukung tumbuh kembang mereka.
2. Bantu Anak Atasi Perasaan
Tak jarang anak yang hiperaktif kesulitan mengenali dan menangani emosi mereka sendiri. Hal ini pun dapat menyebabkan mereka mengalami gangguan emosional. Untuk itu, bantulah anak-anak memahami, mengkomunikasikan, dan mengatasi emosi mereka, baik berupa kemarahan, kesedihan, dan kekhawatiran.
3. Terapi Perilaku
Para orang tua juga bisa mengajak anak menjalani terapi perilaku dan terapi sensori untuk mengatasi sikap hiperaktif anak yang bikin kewalahan. Namun pastikan terapi dilakukan dan dipandu oleh profesional agar mom tak salah langkah.
Itulah beberapa tips yang bisa Anda praktikkan sebagai orang tua untuk mengatasi sikap hiperaktif anak yang bikin kewalahan. Jangan lupa juga lakukan tindakan preventif dengan menghindari risiko hiperaktif dari paparan BPA sejak masa kehamilan hingga masa kanak-kanak anak.