Victoria Beckham x Mango debut koleksi serba berkelas ini rilis secara global. Antusiasme semua orang yang menanti-nantikan untuk mendapatkan bagian dari koleksi kolaborasi ini sangat tinggi. Menurut laporan dari The Guardian, antrian panjang telah terbentuk di outlet Mango, London, sejak pukul 8 pagi, ketika orang-orang berbondong-bondong untuk mendapatkan satu potongan dari koleksi ini.
Koleksi ini terinspirasi dari film La Piscine (1969) yang Jane Birkin perankan. Di mana Victoria Beckham mengambil inspirasi untuk menciptakan pakaian-pakaian yang mencerminkan keanggunan dan kesophisticated-an. Setiap item fashion dalam koleksi ini dianggap mudah untuk dikombinasikan dan layak untuk dimiliki dalam capsule wardrobe. Ayo kita lihat seperti apa koleksinya!
Victoria Beckham x Mango Debut Koleksi Serba Berkelas

Koleksi kolaborasinya sarat estetika Victoria Beckham––nuansa posh yang understated, bauran elemen 70-an dan tren saat ini, siluet sleek, easy to wear, dan warna-warni solid. Berbagai varian slip dress ditawarkan, mulai dari yang klasik berwarna hitam hingga yang lebih feminin dalam rona lilac dan biru, atau desain lebih seksi dengan bahan sheer. Crochet yang belakangan sedang digandrungi juga ditemukan dalam bentuk polo shirt, maxi dress serta rok panjang bak outfit resort.

Tailored suits warna netral, beragam desain dress feminin dengan detail memesona, sepatu dan aksesori untuk beri statement pada gaya juga tersedia. Fashion items Victoria Beckham x Mango terjual dengan rentang harga mulai Rp999 ribu – Rp6 juta.

Kolaborasi untuk Jangkau Audiens Lebih Luas

Selama ini, label eponim Victoria Beckham mendapat sebutan sebagai high fashion yang outletnya tersedia di Dover Street, London. Langganan tampil di Paris Fashion Week juga membuat labelnya semakin tersegmentasi untuk kalangan atas.
Namun dengan adanya kolaborasi ini, Victoria Beckham memperluas jangkauan demografi audiensnya. Begitu yang tersampaikan perempuan yang baru berulang tahun ke-50 itu dalam wawancaranya bersama WWD. Ia setuju bekerja sama dengan Mango agar dapat “berbicara kepada khalayak yang lebih luas dengan cara yang terasa relevan dengan merek saya dan mempertahankan estetika dan DNA saya”.