Wot Batu berfungsi sebagai konfigurasi energi dari perjalanan spiritualitas dan transendental Sunaryo, dan berfungsi sebagai jembatan spiritual yang menghubungkan jiwa manusia dengan wujud ragawi kehidupan. Wot Batu berfungsi sebagai penghubung antara empat elemen alam: tanah, air, api, dan angin. Ini terlihat dalam bentuk bebatuan yang ditanam dan diatur dengan baik.
Semua pahatan, tatahan, dan pecahan bebatuan ini menunjukkan konsep ruang dan waktu, seolah-olah memberi tahu Anda bahwa manusia ada di dunia alam yang tak terbatas ini. Sunaryo membuat karya yang tak lekang waktu berdasarkan konsep batu-batu vulkanik di Wot Batu Bandung. Karyanya seolah-olah menorehkan warisan peradaban abad ke-21 untuk masa depan.
Sejarah Wot Batu Dago
Ruang terbuka Wot Batu dibuat oleh seniman terkenal Sunaryo di tahun 2015. Setahun kemudian, ruang tersebut dibuka untuk umum. Situs megalitikum atau batu besar yang dihiasi seni memiliki daya tarik khusus karena bukan hanya batu biasa yang memiliki makna filosofis.
Sunaryo menamai tempat wisata Bandung ini “Wot”, yang berasal dari bahasa Jawa dan berarti “jembatan”. Dia menafsirkannya sebagai jembatan jiwa. Karena itu, sang seniman juga memberi nama kepada beberapa pahatan batu vulkaniknya dengan nama yang memiliki arti yang mendalam, seperti “Batu Air” dan “Batu Merenung”.
Daya Tarik Wot Batu Dago
Sunaryo percaya bahwa daya tarik Wot Batu Bandung berasal dari batu karena menurutnya batu tetap abadi meskipun bentuknya hilang atau fana.
1. Berada di Taman yang Luas
Sunaryo mengatakan bahwa Wot Batu berada di hamparan yang mirip dengan taman yang luas dengan tanaman dan rumput. Dia juga mengatakan bahwa itu bukan hanya taman dengan instalasi seni bebatuan. Karena itu, arti filosofisnya jauh lebih luas dari itu.
2. Pintu Masuk yang Unik
Dibuat oleh seorang seniman lulusan ITB pada tahun 1969, lorong selebar satu meter menyambut Anda saat masuk. Lorong gang ini menunjukkan jalan manusia dari awal di dunia ini hingga ke akhirat. Itu diwakili oleh tiang batu kehitaman berbentuk silinder tinggi dua meter yang berfungsi sebagai gerbang kematian.
3. Asal Muasal Manusia
Tiang batu yang menunjukkan lingga atau alat kelamin pria tertancap di kolam air sebagai yoni atau alat reproduksi perempuan di awal lorong, yang sekaligus merupakan awal perjalanan Anda. Patung tersebut menunjukkan bagaimana manusia pertama kali muncul dari zaman Adam dan Hawa.
Batu kecoklatan dengan struktur dan tataan yang menyerupai perahu ditemukan di tengah lorong, yang mengarah ke timur. Batu-batu ini berfungsi sebagai simbol perjalanan hidup manusia di seluruh dunia.
4. Sebagai Simbol Kehidupan
Christine Toelle, Associate Program di sana, menilai Wot Stone sebagai simbol kehidupan sebagai karya yang tidak bertahan lama dan statis. Kompleks situs konfigurasi terdiri dari susunan 135 dan satu batu vulkanik.
Anda dapat menghargai dan memahami setiap karya seni dan budaya yang indah dan mengagumkan ini sebagai representasi berbagai nilai kehidupan dan kematian. Anda dapat masuk dari Selasa hingga Minggu dari jam 10.00 hingga 18.00. Anda dilarang masuk pada hari Senin dan hari libur nasional karena Wot Batu tutup.