Makanan yang sudah berjamur biasanya dilarang karena berbahaya. Namun, ada beberapa makanan yang masih aman untuk dikonsumsi meskipun sudah berjamur. Makanan tertentu akan berjamur jika disimpan terlalu lama. Roti, keju, kue, dan makanan kaleng lainnya, misalnya.
Makanan yang berjamur biasanya disebabkan oleh penyimpanan yang terlalu lama dalam suhu hangat dan lembap. Jamur sendiri membutuhkan suhu dan kelembapan tinggi untuk tumbuh, jadi tidak mengherankan jika makanan yang disimpan dalam lingkungan ini lebih mudah berjamur.
Seringkali orang membuang makanan yang sudah berjamur. Memang, beberapa jenis makanan yang sudah berjamur dapat berbahaya bagi kesehatan mereka, tetapi ada juga makanan yang sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi meskipun sudah berjamur. Oleh karena itu, ketahuilah jenis makanan yang masih aman dikonsumsi meski berjamur dan makanan yang sebaiknya dibuang saat sudah berjamur.
1. Buah dan sayuran bertekstur keras aman dikonsumsi
Beberapa orang lebih suka memotong atau membuang bagian jamur saja daripada membuangnya sepenuhnya. Namun, untuk beberapa jenis makanan, cara ini sebenarnya tidak menghilangkan jamur sepenuhnya karena akar jamur mungkin tumbuh lebih dalam ke dalam makanan.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk beberapa jenis buah dan sayur yang memiliki tekstur lebih keras. Contohnya adalah paprika, lobak, buah pear, wortel, kubis, dan buah pear. Buah dan sayuran dengan tekstur keras dapat dimakan asalkan jamurnya dibuang.
2. Beberapa jenis daging tertentu aman meskipun berjamur
Daging segar biasanya tidak berjamur, tetapi jenis daging lain, seperti daging yang diawetkan, dapat mengalami jamur. Seorang ahli gizi Lisa Richards mengatakan bahwa jamur putih di permukaan daging yang diawetkan atau daging yang telah dicuci biasanya terjadi karena proses produksi.
Lisa menjelaskan bahwa jamur dapat tumbuh pada permukaan daging yang diawetkan karena dua alasan: mereka membantu menyembuhkan dan memberikan lapisan pelindung untuk mencegah bakteri seperti salmonella.
Oleh karena itu, jika menemukan kondisi daging seperti ini, sebaiknya jangan langsung dibuang. Namun, jika daging tersebut memang sensitif terhadap jamur, Lisa Richards menyarankan untuk menggosok permukaannya dan memotong bagian yang terkontaminasi sebelum dimakan.
Jamur hijau dan hitam juga tumbuh pada permukaan daging diawetkan, dan keduanya berbahaya untuk dimakan. Ketika daging yang diawetkan disimpan dalam udara yang terlalu lembap, jamur hijau muncul dan terkadang berwarna kebiru-biruan.
Anda masih dapat menyelamatkan daging ini dengan meningkatkan kelembapannya atau meningkatkan aliran udara dalam ruangan. Untuk mengatasi jamur, gunakan sarung tangan agar noda jamur tidak menempel pada kulit.
Sebaliknya, jika jamur hitam muncul pada daging, harus langsung dibuang. Jamur ini beracun dan biasanya muncul di tempat yang tidak memiliki ventilasi dan kelembaban tinggi, menurut us.carnivoreclub.co.
3. Keju dan makanan lain yang mudah berjamur juga aman
Beberapa jenis keju yang diproses dengan bantuan jamur aman untuk dikonsumsi. Salah satu contohnya adalah Gorgonzola san Stilton, yang membutuhkan jamur untuk dibuat. Ketika jamur muncul di bagian kecil keju, jangan khawatir; jamur tidak akan merusak kualitas keju.
Karena jamur mencegah penyebaran jamur yang dapat mencemari makanan lain, pertumbuhan jamur pada keju Asiago dan parmesan tidak berbahaya. Untuk mengatasi pertumbuhan jamur, Hutching menyarankan untuk memotong area yang berjamur setidaknya satu inci dan membuangnya.
4. Roti dan pastry sebaiknya dibuang saat berjamur
Roti dan pastry mudah berjamur jika disimpan dalam waktu lama, menurut USDA. Sifat keropos roti dan makanan yang dipanggang meningkatkan kemungkinan jamur menyebar. Rhizopus Stolonifer, atau jamur hitam roti, adalah salah satu jenis jamur yang tumbuh pada roti dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi. Roti dan kue yang sudah berjamur lebih baik dibuang daripada menimbulkan masalah kesehatan.
5. Buang kacang ketika sudah berjamur
Banyak orang bertanya-tanya apakah makanan padat, terutama kacang-kacangan, dapat melindungi diri dari jamur. Namun, panduan USDA memperingatkan makanan berjamur seperti kacang dan olahannya karena jamur yang tumbuh pada makanan ini mengandung toksin atau racun berbahaya. Karena kacang-kacangan tidak dibuat tanpa pengawet, jamur muncul pada keduanya.