4 kondisi yang sebabkan IQ anak kurang ini sering para ibu tidak sadari. Indeks Kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ) adalah salah satu faktor penentu tingkat kecerdasan seseorang. Meskipun umumnya mawarisi dari orangtua, namun tidak jarang individu menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata, bahkan sejak usia dini. Berbagai faktor pendukung, termasuk lingkungan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk mengaplikasikan kecerdasannya dalam berbagai bidang. Termasuk dalam konteks pendidikan yang ia kejar. Walaupun demikian, ada faktor-faktor lain yang dapat menghambat seseorang dalam menjalani kecerdasannya.
Tekanan atau tekanan dari lingkungan sekitar seringkali menjadi penyebab seseorang merasa ‘terbebani’ dengan tingkat kecerdasannya. Ini dapat mengakibatkan dampak negatif seperti gangguan kesehatan yang mempengaruhi kinerjanya, sehingga otak mengalami penurunan dalam melakukan tugas-tugasnya. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti begadang dan kurangnya aktivitas fisik, juga dapat menjadi faktor yang merusak otak.
Akibat dari kerusakan otak ini, kecerdasan dalam hal kemampuan kognitif dan pengelolaan informasi dapat mengalami penurunan. Ternyata, IQ dapat berkurang dalam kondisi tertentu. Apa saja kondisi yang dapat menyebabkan penurunan IQ? Informasi lebih lanjut dari berbagai sumber seperti Prevention dan American Psychiatric Association.
4 Kondisi yang Sebabkan IQ Anak Kurang, Ibu Wajib Tahu!
1. Infeksi
Ketika tubuh terkena infeksi atau mengalami inflamasi ternyata juga mempengaruhi IQ kita. Studi yang dilakukan oleh peneliti Aarhun University ini menemukan bahwa orang-orang yang memiliki infeksi pada tubuh memiliki hasil nilai yang lebih rendah pada tes kognitif dibandingkan yang lainnya. Peneliti percaya hal ini diakibatkan karena berkurangnya kemampuan otak karena respon imun tubuh pada inflamasi hingga infeksi.
2. Gangguan bawaan lahir anak
Gangguan bawaan lahir anak seperti autism hingga cerebral palsy juga dapat menjadi pemicu kurangnya kecerdasan. Untuk itu biasanya anak ini akan didampingi oleh para guru pendamping. Namun bukan berarti anak-anak dengan gangguan ini tidak cerdas, mereka juga bisa menonjolkan diri pada hal-hal yang memang menjadi daya tarik mereka. Terapkan kesabaran dalam berproses, beri dukungan hingga menjalani terapi dapat juga menjadi cara agar anak bisa memiliki keunggulan dengan teman-teman sebayanya.
3. Cedera kepala
Adanya cedera pada kepala juga memiliki dampak negatif pada working memory khususnya jika kamu adalah seorang perempuan. Menurut penelitian Taipei Medical UNiversitu, perempuan yang memiliki luka trauma pada bagian otaknya memiliki nilai working memory yang rendah melalui MRI. Hal yang serupa juga dialami oleh para pria namun perempuan lebih rentan terkena bentur pada kepala sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih.
4. Insomnia
Kurangnya tidur pada malam hari mungkin dapat membuatmu lelah dan cranky. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pennsylvania ini menggunakan tikus untuk mencatat efek samping dari kurang tidur dan telah diterbitkan dalam jurnal neuroscience ini menemukan bahwa insomnia ternyata juga mempengaruhi kerusakan tubuh serta kehilangan sel-sel dalam otak khususnya sel yang bertugas untuk alertness serta kemampuan kognitif.
Pengurangan ini juga dipengaruhi oleh hilangnya sirtuin tipe 3 yaitu suatu protein yang berfungsi untuk melindungi neuron. Karena kurang tidur ini, neuron tersebut tidak dapat memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerja otak sehingga orang akan kelelahan.