5 makanan terlarang untuk pendamping kopi ini penting untuk kamu tahu dan pahami. Saat menikmati kopi, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang menjadi pendampingnya. Ada beberapa jenis asupan makanan yang sebaiknya tidak mengonsumsi bersamaan dengan kopi.
Menikmati kopi memang bisa menjadi lebih menyenangkan jika dengan camilan atau makanan yang enak. Namun, menurut penelitian, konsumsi kopi yang tidak tepat bisa memengaruhi penyerapan nutrisi dari makanan. Hasilnya, makanan yang sudah ditelan mungkin tidak memberikan manfaat nutrisi dan mineral yang maksimal bagi tubuh.
Tentunya, agar tubuh tetap sehat dan bugar, kita perlu menghindari makanan yang bisa menyia-nyiakan asupan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Berikut adalah 5 jenis makanan yang tidak direkomendasikan sebagai pendamping kopi menurut Health.
5 Makanan Terlarang untuk Pendamping Kopi
1. Buah asam
Beberapa pelaku diet kerap kali berusaha menemukan asupan makanan yang minim kalori tanpa memikirkan efek sampingnya. Salah satunya dengan menganggap minum kopi hitam dan makan buah asam akan sukses menurunkan berat badan.
Faktanya kombinasi dua bahan ini malah dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan. Alasannya kopi memiliki kandungan pH asam pada 4,85 – 5,13. Artinya kopi termasuk asupan yang asam.
Ketika terkonsumsi bersama buah yang asam, maka reaksi asamnya dapat memicu terjadinya lonjakan asam lambung yang berujung pada GERD. Gejalanya akan berupa perut kembung, kepala pusing, mual, hingga sensasi seperti dada terasa terbakar.
2. Daging merah
Banyak penelitian mengindikasikan konsumsi kopi dapat menyebabkan gangguan nutrisi pada usus. Terutama penyerapan zat besi yang biasanya didapatkan dengan konsumsi daging merah. Pada pengujian efek kopi terhadap kadar serum ferritin ditemukan bahwa tiga gelas kopi atau lebih dalam sehari dalam mengacaukan kadar zat besi di dalam tubuh.
Pun konsumsinya juga menghambat penyerapan zat besi pada usus sehingga akan memicu kekurangan zat besi dalam tubuh. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Jika dibiarkan secara terus menerus dampaknya akan terjadi anemia dan gangguan nutrisi di dalam tubuh.
3. Susu
Sulitnya rasanya menghindari es kopi susu yang segar dengan tambahan pemanis seperti gula aren. Namun es kopi susu ternyata menjadi minuman yang sangat tidak disarankan oleh ahli gizi.
Susu memiliki kandungan kalsium yang sangat baik dan penting dibutuhkan oleh tubuh. Mulai dari menjaga kesehatan tulang, fungsi otot, pembentukan darah, hingga produksi hormon semuanya membutuhkan asupan kalsium.
Sayangnya memadukan kopi dan susu dan menghambat penyerapan kalsium di dalam tubuh. Bahkan jika terlalu banyak kalsium yang tidak terserap oleh tubuh konon akan berdampak pada peningkatan risiko batu ginjal.
4. Gorengan
Usai bekerja seharian penuh, paling enak menikmati waktu dengan bersantai saat sore hari. Banyak orang Indonesia yang menikmati waktunya dengan menyeruput kopi sambil menyantap gorengan.
Faktanya kebiasaan ini harus segera dihentikan jika tidak ingin ada efek buruk yang ditimbulkan pada tubuh. Konsumsi tiga cangkir kopi dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk dan baik di dalam tubuh.
Namun dengan perpaduan gorengan justru akan memperburuk kadar kolesterol buruk di dalam darah. Semakin sering minum kopi sambil ngemil gorengan disebut oleh ahli semakin tinggi juga risiko perkembangan penyakit kronis di dalam tubuh.
5. Makanan asin
Frasa bagai sayur tanpa garam sepertinya tak cocok jika diartikan secara harfiah. Menambahkan garam ke dalam makanan dengan takaran yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif terutama pada tekanan darah.
Kopi dan garam memiliki efek yang serupa untuk meningkatkan tekanan darah secara drastis. Endapan kafein dari efek konsumsi kopi dapat memicu peluang meningkatnya tekanan darah secara signifikan, apalagi dibantu oleh asupan garam dari makanan yang asin.
American Heart Association menekankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram garam per hari. Kebiasaan konsumsi kopi dengan memadukannya bersama makanan asin harus segera dikonsultasikan dengan ahli gizi dan dokter yang berwenang.