9 gejala awal autoimun ini banyak perempuan yang tidak menyadarinya. Sistem kekebalan tubuh biasanya memiliki kemampuan untuk membedakan antara sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh dan sel-sel tubuh yang sehat. Namun, pada kasus autoimun, fungsi sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini sering kali menyebabkan pelepasan autoantibodi yang menyerang sel-sel tersebut.
Dampaknya, beragam masalah kesehatan dapat timbul, mulai dari yang ringan hingga yang serius, seperti peradangan dan kerusakan pada jaringan atau organ tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengawasi dan mengantisipasi penyakit autoimun sejak dini.
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun. Penyebab hal ini oleh beberapa faktor, termasuk usia (biasanya paling sering terjadi pada perempuan usia 15-44 tahun), riwayat keluarga, infeksi yang memicu reaksi autoimun, faktor genetik, perubahan hormon, dan faktor lingkungan. Mari kenali gejala-gejalanya yang perlu waspada agar dapat segera menangani dengan tepat!
9 Gejala Awal Autoimun yang Tidak Disadari Perempuan
Kelelahan Kronis

Gejala pertama adalah rasa lelah yang tidak kunjung hilang bahkan setelah beristirahat cukup. Rasa lelah yang dirasakan seseorang dengan autoimun seperti lesu, lemas, dan tidak berenergi.
Nyeri Sendi dan Otot

Selanjutnya adalah nyeri di bagian sendi dan otot. Nyeri sendi juga bisa disertai pembengkakan, kemerahan, atau kekakuan. Tingkat keparahannya juga bervariasi, mulai dari ringan, parah, hingga menganggu aktivitas sehari-hari.
Ruam Kulit

Autoimun juga menunjukkan gejala timbulnya ruam pada kulit. Ruam ini muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, dapat disertai gatal, kemerahan, bengkak. Ruam juga memungkinkan muncul di seluruh tubuh atau hanya bagian tertentu.
Rambut Rontok

Rambut rontok tanpa sadar bisa jadi salah satu gejala autoimun. Namun perlu kamu perhatikan bahwa gejala ini muncul jika tidak ada penyebab rambut rontok yang jelas. Kerontokan dapat menyebabkan penipisan rambut hingga kebotakan.
5. Masalah pencernaan
Selanjutnya, masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, sembelit, atau kembung, dapat terjadi pada beberapa penyakit autoimun. Masalah pencernaan ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan penurunan berat badan.
6. Perubahan menstruasi
Perubahan menstruasi, seperti menstruasi yang tidak teratur, pendarahan berlebihan, atau kram parah. Ini terjadi pada beberapa penyakit autoimun. Perubahan menstruasi dapat mengganggu kesuburan dan kualitas hidup.
7. Demam
Jika demam yang tidak kunjung hilang, meski tidak ada tanda-tanda infeksi, dapat menjadi tanda penyakit autoimun. Demam bisa ringan hingga tinggi, lebih mungkin disertai dengan gejala lainnya seperti kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala.
8. Kesulitan berkonsentrasi
Kesulitan berkonsentrasi atau merasa ‘kabut otak’ dapat terjadi pada beberapa penyakit autoimun. Hal ini dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
9. Depresi dan kecemasan
Depresi dan kecemasan dapat menjadi tanda penyakit autoimun. Hal ini dapat memperburuk gejala lainnya. Depresi dan kecemasan dapat membuat kamu merasa sedih, cemas, dan putus asa. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang memiliki gejala-gejala ini akan menderita penyakit autoimun. Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan penyakit autoimun dan meningkatkan kualitas hidup.