Penyebab nyeri sendi yang sering terabaikan ini penting untuk kita ketahui. Sensasi tidak nyaman yang terjadi pada satu atau beberapa sendi dalam tubuh disebut sebagai nyeri sendi. Masalah ini seringkali muncul di area tangan, kaki, pinggul, lutut, atau tulang belakang. Nyeri sendi bisa bersifat kronis atau timbul secara periodik. Penderita kondisi ini mungkin merasakan kekakuan, nyeri, serta sensasi terbakar atau berdenyut pada area yang terkena.
Dampak nyeri sendi tidak hanya terasa pada tingkat ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mempengaruhi fungsi sendi dan membatasi gerak tubuh. Untuk mencegah timbulnya gejala dan mengurangi risiko nyeri lebih lanjut, penting untuk memahami penyebabnya. Simak informasi lebih lanjut di bawah ini!
Penyebab Nyeri Sendi yang Sering Terabaikan
Gejala nyeri sendi yang diabaikan dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih parah dan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Beberapa penyebab yang perlu kamu waspadai, di antaranya:
1. Cedera
Cedera adalah penyebab umum nyeri sendi yang terjadi akibat penggunaan atau upaya berlebihan pada sendi. Masalah ini juga dapat dipicu akibat benturan yang menyebabkan patah tulang, keseleo, atau ketegangan. Contohnya, cedera lutut yang menyebabkan kerusakan pada anterior cruciate ligament (ACL). Kondisi ini rentan terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga tertentu, seperti sepak bola atau bola basket.
2. Infeksi virus
Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan komplikasi berupa nyeri sendi, misalnya virus hepatitis C (HCV). Virus ini memicu respons autoimun yang merusak sendi dan jaringan sekitarnya. Gejala nyeri sendi pada pengidap HCV dapat bervariasi, tentunya melibatkan berbagai persendian tubuh. Penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi ini dengan cepat untuk mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
3. Penyakit lupus
Lupus menjadi salah satu penyakit autoimun kronis yang merupakan salah satu penyebab nyeri otot dan sendi. Nyeri sendi bahkan sering kali menjadi gejala pertama yang muncul pada lebih dari separuh pengidap lupus. Lupus adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk sendi dan organ tubuh lainnya. Selain nyeri, pengidapnya juga mungkin mengalami pembengkakan, kemerahan, dan kekakuan pada sendi.
4. Radang sendi
Radang sendi atau arthritis menyebabkan nyeri sendi karena adanya peradangan di dalam atau sekitar persendian tersebut. Ketika terjadi peradangan, sistem kekebalan tubuh melepaskan zat-zat kimia, seperti sitokin dan prostaglandin yang merangsang respons peradangan. Respons peradangan menghasilkan peningkatan aliran darah ke area sendi yang terkena. Hal ini yang pada akhirnya menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan peningkatan suhu di sekitar sendi. Selain itu, peradangan juga merusak lapisan pelindung di dalam sendi, yang disebut membran sinovial. Akibatnya, saraf di sekitar sendi menerima sinyal nyeri dan pengidap mengalami sensasi nyeri sendi.
5. Penyakit asam urat
Asam urat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di dalam persendian. Ketika kadarnya terlalu tinggi, kristal tersebut akan mengendap di persendian, terutama pada sendi jari kaki, lutut, pergelangan kaki, dan sendi lainnya. Kristal-kristal asam urat tersebut kemudian merangsang respon peradangan dari sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri pada sendi yang terkena.