Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Penjelasan Medis tentang Mati Suri

Penjelasan medis tentang mati suri ini menarik untuk kita ketahui. Kejadian mati suri, yang dalam dunia medis terkenal sebagai Lazarus Syndrome dan Near Death Experience (NDE). Hal ini merupakan fenomena yang cukup jarang terjadi. Namun menarik perhatian karena individu yang mengalaminya merasa seolah telah mati dan kembali hidup.

Dalam beberapa kasus, seseorang bahkan telah dokter nayatakn meninggal. Namun secara tak terduga, ia bangkit kembali dari kondisi yang tampaknya fatal. Menurut penelitian Healthline tahun 2020, sebagian besar kasus mati suri yang terdokumentasi menunjukkan bahwa sirkulasi darah dapat pulih dalam waktu 10 menit setelah CPR berhenti.

Meskipun demikian, kematian sebenarnya melibatkan proses di mana organ-organ tubuh yang vital semakin mengalami kerusakan. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat teranggap benar-benar meninggal jika seluruh organ tubuh, termasuk otak, belum berhenti berfungsi secara permanen.

Dalam kondisi tertentu, individu yang mengalami mati suri melaporkan pengalaman seperti bertemu dengan orang terdekat yang masih hidup atau telah meninggal, melihat malaikat, atau bahkan merasa seolah roh tubuhnya meninggalkan tubuhnya.

Penyebab mati suri masih menjadi misteri, namun ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini. Setidaknya ada tiga teori yang dapat memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai kejadian mati suri.

Penjelasan Medis tentang Mati Suri

1. Udara Terperangkap di Paru-paru

Penjelasan Medis tentang Mati Suri

Penyebab utama mati suri biasanya dikarenakan adanya udara yang terperangkap di organ paru-paru. Biasanya hal ini terjadi pada penderita penyakit paru obstruktif kronik. Udara yang terperangkap terjadi saat udara didorong ke paru-paru terlalu cepat selama CPR. Hal ini membuat seseorang tidak memiliki waktu untuk menghembuskan napas, sehingga udara menumpuk di dalam paru-paru.

Kejadian tersebut akan mengakibatkan tekanan di dada meningkat. Akibatnya, tekanan darah menjadi sangat tinggi sehingga darah sulit mengalir melalui pembuluh darah ke jantung. Karena hal ini, jantung pun kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Peristiwa inilah yang menyebabkan sirkulasi dan henti jantung. Namun saat CPR berhenti, udara yang terperangkap mulai meninggalkan paru-paru. Hal ini juga akan mengurangi tekanan di dada hingga akhirnya darah dari tubuh dapat mengalir ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh. Saat sirkulasi kembali normal, maka jantung akan kembali pulih atau berdetak.

2. Tindakan dan Reaksi Obat yang Tertunda

Pemberian bat-obatan kepada seseorang selama CPR hanya bisa bekerja apabila sudah mencapai jantung. Saat udara terperangkap menghentikan darah untuk kembali ke jantung, maka obat yang diberikan melalui infus di lengan atau kaki tidak dapat sampai ke jantung. Namun saat udara sudah tidak terperangkap dan tekanan di dada cukup rendah, maka darah akan mengalir ke jantung sekaligus membawa obat-obatan. Apabila pengobatannya efektif, maka sirkulasi darah akan kembali normal secara spontan.

 

3. Henti Jantung Sementara

Mengejutkan jantung dengan listrik melalui alat defibrillator untuk menghidupkan kembali atau mengatur ulang irama jantung yang tidak teratur terkadang terdapat jeda antara guncangan atau kejutan dan dampaknya. Apabila melakukannya sudah cukup lama, bisa jadi peredaran darah akan kembali pulih secara spontan. Biasanya kondisi ini dilakukan selama CPR.

Itulah tiga penyebab seseorang mengalami mati suri. Banyak dokter berpendapat bahwa udara yang terperangkap akibat hiperventilasi selama CPR merupakan penyebab paling mungkin dari kejadian mati suri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles