Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

5 Fakta Dangke, Keju Lokal Sulawesi Selatan yang Mendunia

5 fakta dangke yang merupakan keju lokal Sulawesi Selatan yang mendunia menarik untuk kita tahu. Keju adalah produk olahan susu yang ternikmati di seluruh dunia, termasuk sangat populer di Indonesia. Namun, sebagian besar keju yang terjual di Indonesia adalah keju impor, biasanya berasal dari negara seperti New Zealand, Prancis, Belanda, atau Italia.

Namun, Indonesia memiliki keju tradisional yang juga patut memperhitungkannya, yaitu keju dangke. Dangke adalah keju tradisional yang berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Keju dangke terbuat dari susu kerbau atau susu sapi yang diolah secara tradisional. Awalnya, dangke tersaji sebagai pelengkap lauk, tetapi sekarang seringkali menjadi camilan.

Keju ini memiliki warna putih cerah, tekstur kenyal seperti tahu, dan memiliki rasa gurih yang khas. Meskipun berasal dari daerah, kelezatan keju dangke dari Enrekang telah mendapat pengakuan hingga di luar negeri.

Apakah kamu penasaran dengan fakta menarik di balik keju khas Sulawesi ini? Ayo simak!

5 Fakta Dangke, Keju Lokal Sulawesi Selatan yang Mendunia

1. Asal Mula Nama Dangke

Konon, nama dangke sendiri diberikan pada tahun 1900-an. Melansir detikSulsel, pada masa itu, warga Enrekang menyuguhkan makanan tersebut kepada kolonial Belanda, dan ia mengucapkan terima kasih dalam bahasa Belanda yakni ‘dank u (wel)’. Sejak saat itu, masyarakat menyebut makanan mirip keju itu dengan nama dangke, yang diambil dari bahasa Belanda, ‘dank u’. Seiring dengan perkembangan zaman, kuliner dangke kini bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan, dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Enrekang.

2. Dangke Makanan Para Bangsawan

5 Fakta Dangke, Keju Lokal Sulawesi Selatan yang Mendunia

Mungkin kamu baru tahu ada kuliner yang bernama dangke. Tapi, ternyata dangke telah ada sejak ratusan tahun lalu. Dahulu, dangke hanya disajikan untuk para bangsawan karena masyarakat sangat jarang memiliki kerbau atau sapi. Oleh karena itu, dangke menjadi makanan spesial yang hanya menghidangkannya pada para raja-raja dan bangsawan.

Lain dengan keju di negara Barat yang umumnya disantap bersama roti, pasta, atau sejenisnya, dangke sering menjadi lauk makan nasi, dimakan apa adanya, maupun diolah kembali menjadi dangke bakar, dangke goreng, isian bakso, atau sup.

3. Kandungan Nutrisi Dangke

Berdasarkan penelitian yang terbit dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (2019), dangke mengandung air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai produk olahan susu, dangke juga tinggi akan kandungan betakaroten dari susu sapi yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan mata, serta hipotiosianit dari kandungan asam laktatnya yang bersifat antimikroba untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus dalam tubuh.

 

4. Proses Pembuatan Dangke

5 Fakta Dangke, Keju Lokal Sulawesi Selatan yang Mendunia

Dangke dan keju segar memiliki perbedaan dari cara pembuatannya. Dangke terbuat dengan memanfaatkan enzim papain yang berasal dari getah buah pepaya untuk mengentalkan susu. Sedangkan, keju segar menggunakan kultur sarter berupa enzim rennet dan/atau asam seperti air lemon atau cuka.

Proses pembuatan dangke dilakukan secara tradisional. Dijelaskan dalam artikel di situs web Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro, susu murni dipanaskan, kemudian ditambahkan sedikit getah buah pepaya untuk menggumpalkan dadih. Gumpalan-gumpalan dadih kemudian disaring dan dibuang airnya menggunakan batok kelapa yang sekaligus sebagai cetakan.

Dangke yang telah siap selanjutnya dikemas dalam daun pisang yang dibentuk mengerucut, sehingga membuat aromanya semakin menggugah selera. Dangke bisa bertahan selama kurang lebih satu bulan di kulkas, dan dua hari di suhu ruang.

Melihat dari proses pengolahannya, dangke tergolong ke dalam keju segar. Dikutip dari Times of India, keju segar (fresh cheese) adalah jenis keju muda yang belum melewati proses penuaan dalam waktu terlalu lama dan mengandung kadar air tinggi. Keju tipe ini menghasilkan rasa yang ringan, lembut, dan menyegarkan di mulut. Contohnya seperti keju mozzarella, feta, ricotta, dan mascarpone.

 

5. Kepopuleran Dangke Meluas ke Negara Tetangga

Keju dangke tersedia hampir di seluruh tempat makan atau restoran di Kabupaten Enrekang. Penikmat kuliner ini tak hanya kalangan masyarakat Enrekang saja, melainkan banyak juga orang dari luar wilayah bahkan mancanegara yang menyukai dangke.

Oleh sebab itu, dangke sukses menjadi komoditas ekspor ke berbagai negara, mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Prancis, sampai Amerika Serikat. Bagaimana Beauties, tertarik ingin mencicipi dangke?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles