Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Bukan Hanya Ibu, Baby Blues Syndrome Bisa Terjadi pada Ayah

Banyak ibu mengalami perubahan suasana hati setelah melahirkan, yang juga dikenal sebagai sindrom baby blues. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang yang mengalaminya merasa lebih cenderung untuk merasa sedih, emosi yang sulit dikendalikan, menangis tanpa alasan yang jelas, dan bahkan merasa tubuh cepat lelah.

Namun, tahukah Anda bahwa sindrom ini juga dapat memengaruhi ayah? Gejala yang sama dapat muncul pada pria yang mendampingi pasangan mereka setelah melahirkan. Sindrom baby blues bahkan dapat terjadi hingga 3 hingga 6 bulan setelah kelahiran. Untuk informasi lebih lanjut, ayah dapat menemukan pembahasan lengkapnya di sini!

Baby Blues Syndrome pada Ayah

Faktanya, seorang pria sebenarnya tidak dapat mengalami baby blues syndrome, tetapi lebih ke arah depresi pasca kelahiran bayi. Sindrom tersebut sebenarnya hanya dialami oleh wanita dan terjadi karena perubahan hormon setelah melahirkan. Meski begitu, sudah menjadi hal yang umum jika kebanyakan orang menganggap jika sindrom tersebut juga terjadi pada sang ayah walaupun berbeda.

Disebutkan jika satu dari 10 ayah dapat mengalami depresi pasca kelahiran bayi atau postnatal depression. Gangguan ini dapat menyebabkan ayah baru tersebut membutuhkan dukungan dan dorongan untuk bisa melewati perasaan khawatir yang dirasakannya.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perasaan depresi tersebut, yaitu:

  • Rasa takut menjadi ayah. Pria dapat mengalami baby blues syndrome disebabkan oleh perasaan khawatir terkait tanggung jawab baru. Mereka merasa takut karena peran baru sebagai ayah mempunyai tanggungan baru dan perasaan kehilangan kebebasan.
  • Kekhawatiran terkait keuangan. Sang ayah juga bisa mengalami perasaan khawatir, sehingga menyebabkan baby blues syndrome yang berhubungan dengan masalah finansial saat menjadi satu keluarga dan terkait pengelolaan dari seluruh pendapatan.

Perasaan takut terhadap peran baru. Seseorang juga dapat mengalami ketakutan apakah dapat menjadi ayah yang baik atau tidak. Hal ini terjadi saat memiliki kenangan yang buruk dari masa kecil dan pria tersebut berusaha untuk menjadi orangtua yang berbeda dari ayahnya. Maka dari itu, baby blues syndrome dapat terjadi karena hal tersebut.

Selain itu, hal yang dapat membuat masalah semakin rumit adalah seorang pria terbilang sulit untuk membicarakan perasaannya atau berbagi rasa takutnya karena merasa harus menghadapinya sendiri.

Dengan memendam emosi atau mencoba mengalihkan diri dengan konsumsi alkohol serta pekerjaan, justru dapat meningkatkan stres. Maka dari itu, ada baiknya untuk membicarakan masalah yang ada dengan pasangan.

Cobalah untuk selalu membicarakan kepada pasangan mengenai rasa khawatir terkait baby blues syndrome tersebut sehingga perubahan yang positif dapat terjadi dan cara untuk saling mendukung.

Jika tidak bisa membicarakan pada semua anggota keluarga, paling tidak pada pasangan sendiri. Ayah mungkin perlu mendapatkan pandangan yang berbeda dan dukungan untuk merasa lebih baik. Dengan begitu, masalah tersebut dapat diatasi segera.

Itulah pembahasan mengenai baby blues syndrome yang dapat terjadi pada sang ayah. Jika ayah merasakan gejala yang terkait masalah ini, ada baiknya untuk membicarakan dengan pasangan serta menemui psikolog atau psikiater agar penanganannya lebih teratur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles