Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying

Alasan anak menjadi pelaku bullying ini penting untuk kita ketahui agar mengevaluasi cara mendidiknya. Bullying adalah tindakan agresif yang seseorang lakukan dengan maksud mengintimidasi korban. Perilaku ini termotivasi oleh niat untuk menyakiti dan cenderung berlangsung secara berulang.

Perundungan dapat terjadi karena seseorang memiliki keinginan untuk mengendalikan orang lain. Memiliki temperamen yang sulit terkendali, hanya memperhatikan keinginan pribadi, dan kesulitan memahami sudut pandang orang lain (kurang empati). Seringkali, perundungan melibatkan perilaku seperti memerintah adik kelas secara sewenang-wenang dengan klaim sebagai senior, melakukan pemerasan, atau merendahkan secara fisik seseorang yang menganggap tidak sempurna.

5 Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying

Melansir dari Kata Data, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 2.982 kasus bullying anak pada 2021. Sebanyak 1.138 di antaranya dilaporkan sebagai kasus kekerasan psikis atau fisik. Bullying menjadi masalah serius. Anak yang gemar melakukannya biasanya memiliki motif atau alasan. Antara lain:

1. Mengalami Masalah di Rumah

Anak yang sering menyaksikan keributan kedua orang tua berisiko jadi pelaku bullying. Ini juga membuat anak kurang kasih sayang dan perhatian. Alhasil, anak melakukan bullying untuk menarik perhatian orang di sekitarnya. Selain itu, karakter orang tua yang mendidik tanpa larangan (permisif) membuat anak jadi berlaku seenaknya. Ini bisa menjadi kekuatan Si Pelaku bullying untuk mendapatkan kekuasaan.

2. Alasan Kesenangan

Anak pelaku bullying kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua. Ini juga berdampak pada kurangnya rasa empati sehingga senang menyakiti orang lain. Bullying cenderung anak lakukan sebagai pelampiasan guna mendapatkan perhatian. Mirisnya, bullying terkadang menjadi ajang untuk sekadar cari hiburan semata. Pelaku semakin puas dengan sikap rendah diri dan rasa takut korban. Incaran pelaku biasanya memiliki bentuk fisik, ras atau agama yang tidak sama.

3. Ingin Meraih Popularitas 

Terkadang, perundungan anak lakukan agar orang lain menganggapnya ‘keren’ dan kemudian teman lainnya akan segan. Mereka menganggap ini bisa meningkatkan status sosial guna mendapatkan popularitas. Anak yang populer karena keburukan ini cenderung menindas anak yang terlihat ‘cupu’. Tindakan yang ia lakukan memang bertujuan untuk menyakiti orang lain lewat kata-kata atau fisik.

4. Ajang Balas Dendam

Balas dendam kerap korban bullying lakukan. Tapi, targetnya bukan Si Pelaku, melainkan orang lain yang mereka anggap lebih lemah. Korban menganggap tindakan ini lumrah, karena mereka juga pernah merasa dibully. Setelah balas dendam ini selesai, akan muncul perasaan lega dan puas. Meski umumnya target bukan Si Pelaku, tapi tidak menutup kemungkinan balas dendam dilakukan pada mereka.

5. Ingin Mendapatkan Kekuasaan

Anak pelaku bullying melakukan aksinya karena ingin tampak menonjol dan berkuasa di lingkungan sekolahnya. Ini bisa terjadi karena anak tidak memiliki kontribusi dalam hidupnya. Akhirnya, mereka berusaha mendapatkan melalui cara yang salah. Pola asuh yang tepat membentuk kepribadian baik dalam dirinya. Pun sebaliknya, orang tua juga perlu menanamkan empati dan simpati dengan memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles