Orang yang sering berada di luar ruangan atau berolahraga biasanya mengeramas setiap hari. Jika rambut kita lepek, kering, atau berminyak, kita akan merasa tidak nyaman saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Salah satu metode paling mudah untuk membersihkan kulit kepala dan rambut adalah dengan keramas.
Namun, apakah keramas rambut setiap hari baik untuknya? Ini adalah solusinya.
Apakah Keramas Setiap Hari Aman?
Mencuci rambut dan kulit kepala menggunakan sampo atau produk pembersih lainnya dikenal sebagai keramas. Menurut Indian Journal of Dermatology, surfaktan biasanya digunakan sebagai bahan pembersih dalam sampo. Dua sifat bahan surfaktan adalah lipofilik dan hidrofilik.
Sifat lipofilik pada sampo membantu mengikat sebum dan kotoran berminyak pada rambut. Sifat hidrofilik akan mengikat air sehingga rambut dan kulit kepala menjadi bersih kembali.
Medical News Today menyebutkan bahwa semua orang memerlukan frekuensi keramas yang tidak bisa disamaratakan.
Jika kamu memiliki tipe rambut yang mudah berminyak, biasanya lebih sering keramas dibandingkan dengan rambut tipe kering.
Sebelum mengetahui berapa sering kamu harus keramas setiap harinya, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor yang Menentukan Frekuensi Keramas
Dilansir dari Health Essentials, penting yang menentukan frekuensi keramas adalah:
1. Usia
Keaktifan kelenjar minyak pada kulit kepala dipengaruhi oleh usia kita. Menurut Dr. Khetarpal dalam artikel Health Eessentials menyatakan anak muda memiliki kelenjar minyak yang lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon androgen yang lebih tinggi.
Di sisi lain, fenomena menopause pada wanita mengakibatkan penurunan kadar hormon androgen menyebabkan berkurangnya produksi minyak. Seiring berjalannya waktu, keaktifan kelenjar minyak pada pria juga cenderung menurun.
2. Latar belakang etnis
Ternyata latar belakang etnis memiliki keterkaitan dengan frekuensi keramas. Contohnya adalah etnis Afrika-Amerika memiliki jenis rambut yang cenderung kering.
Pada tipe rambut ini, terlalu sering keramas dapat menyebabkan rambut menjadi kering dan rapuh hingga menyebabkan kerusakan.
3. Panjang rambut
Kelenjar sebaceous atau bisa disebut juga kelenjar minyak terletak hanya di kulit kepala. Untuk melembabkan rambut, minyak atau sebum perlu melapisi seluruh bagian dari akar hingga ujung rambut.
Biasanya bagian ujung rambut cenderung lebih kering dibanding kulit kepala, terutama pada rambut panjang. Hal ini disebabkan karena kemampuan sebum yang sulit untuk menjangkau rambut secara menyeluruh.
4. Tipe rambut
Tipe rambut yang kamu miliki juga merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Rambut lurus atau tipis mudah dilapisi oleh sebum sehingga lebih cepat berminyak dibandingkan rambut yang tebal, bergelombang atau keriting.
Maka dari itu, berbeda tipe rambut memiliki metode perawatan yang berbeda juga. Bagi rambut tebal, keriting serta bergelombang disarankan untuk tidak terlalu sering keramas.
5. Aktivitas sehari-hari
Setelah berolahraga atau beraktivitas yang menghasilkan banyak keringat keinginan untuk keramas meningkat. Rambut yang kotor dan lepek memberikan perasaan kurang nyaman saat beraktivitas. Jika kita berolahraga setiap hari, apakah tandanya harus keramas setiap hari juga?
Menurut Dr. Khetarpal, kamu tetap dapat mengikuti rutinitas jadwal keramas seperti biasa terlepas dari tingkat aktivitasnya.
Dampak dari Keramas Setiap hari
Keramas yang terlalu sering dapat menghilangkan sebum yang dihasilkan oleh kulit kepala padahal sebum penting untuk kesehatan rambut.
Tanda-tanda dari rambut yang terlalu sering keramas menurut Healthline adalah :
- Rambut kering dan rapuh
- Kerusakan rambut
- Kulit kepala kering, teriritasi atau gatal
- Kulit kepala yang kering dapat menyebabkan peningkatan kerontokan rambut.
Seberapa sering frekuensi keramas tergantung pada kebutuhan dan kondisi rambutmu. Jika kamu mengalami efek samping dari terlalu sering keramas, segera kunjungi dokter.