Asal usul nasi kapau yang ternyata berasal dari nama sebuah kampung di Sumatra ini menarik untuk kita ketahui. Nasi Kapau, sebuah hidangan khas dari Sumatra Barat. Memiliki daya tarik yang meluas tidak hanya di wilayah asalnya, tetapi juga di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Meskipun mungkin belum sepopuler nasi Padang, namun nasi Kapau tetap memiliki basis penggemar setianya.
Hidangan ini sebetulnya merupakan varian nasi yang tersaji dengan beragam lauk pauk. Menciptakan suatu sajian yang dapat mengibaratkan sebagai “nasi rames” khas Sumatra Barat. Nasi Kapau tidak hanya terkenal karena kelezatannya, tetapi juga karena ketersediaannya dengan harga yang terjangkau, menjadikannya sebagai pilihan kuliner yang sangat merakyat.
Asal Usul Nasi Kapau
Berasal dari Sebuah Kampung
Jika berbicara tentang nasi kapau, kuliner ini ternyata berasal dari sebuah kampung yang ada di Sumatra Barat, yakni dari Nagari Kapau atau Desa Kapau yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kuliner yang terdiri dari nasi dan lauk pauk khas Desa Kapau ini bisa kita jumpai di rumah makan pinggir jalan di Desa Kapau. Berhubung bisa dengan mudah menjumpainya, maka masyarakat setempat maupun orang yang datang ke sana menyebut kuliner nasi yang tersaji dengan lauk pauk khas Desa Kapau dengan nama nasi kapau.
Tercipta Karena Banyaknya Pria yang Merantau
Ada satu fakta unik mengenai asal usul nasi kapau, yakni kuliner ini tercipta karena banyaknya pria dari Desa Kapau yang merantau. Jadi pada zaman dulu, masyarakat Minangkabau terkenal dengan filosofi merantau. Ternyata kebiasaan merantau ini mulai pada saat penjajahan Belanda. Jadi pemerintah Belanda ingin mengeluarkan para pria yang ada di Desa Kapau untuk mengurangi pemberontakan. Dengan keluarnya para pria yang merantau keluar Desa Kapau, maka yang tersisa hanyalah wanita dan anak-anak. Untuk mencukup kebutuhan harian, maka para perempuan di Desa Kapau menjual nasi dengan aneka lauk-pauknya. Dari sinilah nasi kapau mulai tercipta.
Ciri Khas dari Nasi Kapau
Nasi kapau pertamanya menjual di pasar-pasar tradisional menggunakan sebuah meja yang terbuat dari kayu. Jadi nantinya lauk-pauk akan tertata rapih di atas meja bertingkat, sementara penjual akan menjajakannya di belakang meja. Untuk mengambil lauk pauk tersebut akan menggunakan sebuah sendok panjang yang berukuran besar. Selain cara penyajiannya yang unik dan berbeda, nasi kapau juga memiliki ciri khas dari segi lauk pauk yang tersaji. Jika membandingkan dengan nasi padang, lauk pauk dari nasi kapau memang cukup berbeda. Ciri khasnya terletak dari lauk pauk yang kebanyakan terbuat dari protein hewani seperti usus, daging ayam, daging sapi, daging kerbau, ikan, dan telur. Salah satu lauk yang wajib tersaji dalam nasi kapau adalah gulai tambusu yang merupakan makanan khas dari Desa Kapau.
Gulai tambusu ini terbuat dari bahan dasar telur dan tahu yang tercampur menjadi satu lalu memasukkan ke dalam usus sapi yang sudah tercuci bersih. Setelah memasukkan, maka usus sapi akan memasak dengan bumbu gulai hingga matang. Meski lebih banyak menggunaka protein hewani, tapi bukan berarti nasi kapau tak ada sayur-sayurannya. Untuk sayuran yang digunakan adalah gulai kol dan kacang panjang. Berbeda dengan nasi padang yang menyajikan gulai daun singkong, nangka, atau rebung.