Pakaian yang Anda kenakan mungkin berdampak negatif pada kesehatan Anda tanpa Anda sadari. Pakaian ketat adalah salah satu contoh bahan dan jenis pakaian tertentu yang tidak boleh dipakai terlalu sering karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Pakaian ketat mungkin menarik bagi beberapa orang karena lebih praktis dan membuat tubuh terlihat lebih baik. Namun, memakainya terlalu lama dapat menyebabkan infeksi jamur, iritasi kulit, dan penyakit lainnya.
Pakaian Ketat Berisiko Sebab Infeksi Jamur
Kulit membutuhkan ruang untuk bernapas. Namun, ketika kamu mengenakan pakaian ketat, kulit akan lebih sering bergesekan dengan kain, sehingga menyebabkan peradangan kulit.
Hal ini bisa bertambah parah bagi orang yang memiliki kulit sensitif atau masalah dermatitis tertentu seperti eksim, psoriasis, dan seseorang dengan alergi yang rentan mengalami ruam.
Mengenakan pakaian ketat juga dapat menyebabkan interaksi antara kulit dengan pewarna atau bahan kimia pada pakaian. Selain itu, jenis pakaian ini juga dapat meningkatkan suhu tubuh. Itu mengapa kamu merasa lebih gerah dan lebih cepat berkeringat ketika mengenakan pakaian ketat.
Nah, karena pakaian terlalu melekat di kulit, maka tidak ada ruang bagi kulit untuk bernapas dan mengeringkan keringat. Alhasil kelembapan pun meningkat. Dari sinilah infeksi jamur dapat terjadi, sebab jamur menyukai area yang lembap untuk berkembang biak.
Perlu diingat, infeksi jamur juga bisa terjadi di sekitar area kemaluan dan selangkangan. Tentunya kondisi ini sangat mengganggu aktivitas, karena dapat menimbulkan rasa gatal dan terkadang kulit pecah-pecah.
Dampak Negatif Lainnya dari Pakaian Ketat
Pakaian ketat memang tidak menyebabkan suatu penyakit secara langsung. Namun, menggunakannya terlalu sering dan dalam jangka waktu yang lama, dapat berpotensi memicu atau memperburuk suatu kondisi kesehatan yang telah kamu miliki.
Berikut beberapa dampak negatif lainnya:
1. Masalah pencernaan
Mengenakan jeans atau celana yang terlalu ketat ternyata dapat memperparah gejala GERD dan gejala hernia hiatus lainnya. Sementara itu, mengenakan ikat pinggang terlalu kencang dapat meningkatkan tekanan di perut dan menimbulkan rasa sakit serta refluks asam. Hal ini disebabkan, karena pakaian yang terlalu ketat akan memberikan tekanan tambahan pada perut dan usus.
2. Gangguan peredaran darah
Tekanan dari pakaian ketat juga dapat mengganggu sirkulasi darah. Hal ini bisa bertambah buruk terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah kesehatan. Contohnya pada pengidap trombosis vena dalam atau kelebihan berat badan.
Pembekuan darah juga dapat terjadi ketika kamu duduk dalam waktu yang lama sambil mengenakan pakaian ini.
3. Memicu gangguan saraf
Beberapa dari kamu mungkin pernah merasakan kesemutan atau kebas ketika memakai pakaian tertentu. Nah, hal ini merupakan tanda bahwa pakaian yang kamu kenakan terlalu ketat.
Kondisi ini terjadi ketika pakaian menekan saraf kulit femoralis lateral, sehingga dapat menyebabkan kesemutan, nyeri atau mati rasa, dan membuat pergelangan kaki terasa lemah.
4. Pingsan
Hal ini mungkin terdengar berlebihan. Namun, berkaca pada peristiwa di masa lampau, ada alasan mengapa korset tidak digunakan lagi di kalangan wanita. Sebab, korset dapat menekan pinggang dengan sangat kuat sehingga menyebabkan memar dan kesulitan bernapas.
Selain itu, pada kasus yang parah, pakaian yang sangat ketat dapat menurunkan jumlah aliran darah ke otak, dan akhirnya menyebabkan pingsan.