Berbagai minuman fermentasi dari seluruh negara ini bisa jadi pilihan untukmu. Fermentasi dalam dunia kuliner tidak hanya terbatas pada makanan, melainkan juga mencakup minuman. Makanan yang telah mengalami proses fermentasi seperti tempe, oncom, dan tape seringkali kita jumpai, sementara minuman fermentasi kurang umum. Hal ini disebabkan oleh kandungan alkohol yang biasanya terdapat dalam minuman fermentasi, mulai dari kadar alkohol yang rendah hingga tinggi.
Mirip dengan makanan berfermentasi, minuman fermentasi dibuat dengan mencampurkan bahan minuman dengan ragi atau bahan lainnya, lalu dibiarkan mengalami fermentasi dalam jangka waktu yang cukup lama. Hasilnya, minuman ini mengandung bakteri baik yang dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan. Di Indonesia, salah satu minuman fermentasi yang terkenal adalah tuak, yang dibuat dari proses fermentasi air nira, beras, dan gula. Selain Indonesia, banyak negara lain juga memiliki beragam minuman fermentasi.
Berbagai Minuman Fermentasi dari Seluruh Negara
1. Kombucha
Aneka minuman fermentasi dari seluruh negara yang pertama adalah kombucha. Kombucha ini merupakan minuman hasil fermentasi dari teh hitam atau teh hijau yang dicampur dengan jamur ragi atau yang disebut “scoby” Kombucha asal Jepang ini tak hanya terkenal di negara asalnya saja, tetapi juga terkenal di Asia, terutama kawasan Asia Timur. Kombocha punya perpaduan citarasa asam dan  manis di mulut. Meski kombucha ini adalah minuman fermentasi, tapi uniknya, tekstur kombucha ini terasa sangat ringan saat kamu minum.
2. Makgeolli
Minuman fermentasi lainnya yang masih berasal dari Asia Timur adalah makgeolli dari Korea. Makgeolli dibuat dari hasil fermentasi beras putih yang didiamkan dalam jangka waktu yang lama. Sekilas minuman fermentasi ini memang mirip dengan sake, hanya saja warnanya lebih keruh dan teksturnya lebih kental. Makgeolli tak hanya punya cita rasa yang lezat, tapi minuman fermentasi ini juga bagus untuk kulit sehingga seringkali digunakan sebagai bahan perawatan wajah masyarakat Korea.
3. Kvass
Aneka minuman fermentasi lainnya datang dari kawasan Eropa Timur, yakni Kvass. Kvass adalah minuman fermentasi yang dibuat dari rotigandum hitam, kismis, gula, dan air. Citarasanya cukup asam dengan warna yang cokelat gelap. Kvass adalah minuman tradisional bagi bangsa Slavia dan Baltik dan masih dilestarikan hingga sekarang. Biasanya masyarakat Eropa Timur meminum kvass dalam keadaan dingin pada saat musim panas karena bisa menyegarkan dan bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
4. Tepache
Kita beralih ke tepache yang asalnya dari Meksiko. Aneka minuman fermentasi yang satu ini warnanya memang lebih cerah sehingga lebih menggoda. Tepache dibuat dari bahan dasar campuran nanas, larutan gula piloncillo, air, dan ragi. Jadi bisa dikatakan kalau tepache adalah minuman fermentasi nanas. Tak seperti minuman fermentasi lainnya yang harus didiamkan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu, tepache bisa langsung dikonsumsi setelah difermentasikan dalam waktu 2-3 hari saja. Cita rasanya manis bercampur asam.
5. Sima
Terakhir ada sima yang menjadi salah satu aneka minuman fermentasi asal Finlandia. Sima dibuat dari bahan dasar buah lemon, brown sugar, kismis, ragi, dan air. Cita rasanya sudah pasti ada campuran antara asam dan manis. Minuman ini sangat menyegarkan, apalagi jika diminum dalam keadaan dingin. Sima termasuk dalam minuman tradisional sehingga bisa dengan mudah ditemukan. Biasanya sima dijual dalam bentuk botol besar berukuran 1 liter. Saat perayaan-perayaan besar di Finlandia, sima tak pernah absen dari daftar minuman terfavorit masyarakat setempat.