Banyak ibu merasa cemas ketika bayi mereka mengalami diare. Kondisi ini memang menjadi perhatian karena dapat berakibat serius, terutama jika mengakibatkan dehidrasi. Jadi, bagaimana seharusnya tindakan yang diambil ketika bayi mengalami diare?
Tentunya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko diare pada bayi. Salah satunya adalah menjaga kebersihan dengan lebih ketat. Salah satu penyebab utama diare pada bayi adalah masuknya bakteri, virus, atau parasit ke dalam tubuh mereka. Untuk informasi lebih lanjut, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam pembahasan berikut ini!
Penanganan Diare pada Bayi
Saat bayi mengalami diare, cairan keluar dari tubuh. Jika bayi kehilangan lebih banyak cairan daripada yang ia konsumsi saat menyusu, ia dapat mengalami dehidrasi. Dehidrasi pada bayi, terutama yang baru lahir, bisa terjadi dengan sangat cepat. Jadi, penting untuk menjaga bayi tetap terhidrasi. Jika diare tergolong ringan, ibu bisa melakukan perawatan rumahan, seperti:
1. Susui Sesering Mungkin
Hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare pada bayi adalah dengan terus menyusui bayi. Berikan ASI atau susu formula lebih sering saat bayi mengalami diare, untuk memberikan cairan ekstra. Bayi dapat mengalami dehidrasi dengan sangat cepat saat diare tanpa disusui.
2. Waspada Terhadap Dehidrasi
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti:
- Frekuensi buang air kecil berkurang. Terlihat dari lebih jarang ganti popok dari biasanya.
- Mulut dan bibir kering.
- Tidak keluar air mata saat menangis.
- Mata terlihat cekung.
- Jadi lebih rewel.
Diare parah yang menyebabkan dehidrasi mungkin memerlukan perawatan dengan cairan intravena di rumah sakit. Jadi, jika bayi mengalami diare parah dan menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti yang disebutkan tadi, segera bawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
3. Praktikkan Kebersihan yang Baik
Bergantung pada penyebabnya, diare bisa menular dan menyebar ke anggota keluarga lainnya. Jadi, cuci tangan setelah mengganti popok anak atau menggunakan kamar mandi, dan ingatkan anggota keluarga lainnya untuk melakukan hal yang sama.
4. Bicaralah dengan Dokter
Jika ibu menyusui eksklusif dan bayi menyusu dengan baik, ibu tidak perlu memberi cairan rehidrasi oral seperti Pedialyte kecuali jika dokter menginstruksikannya. Sebab, ASI mengandung cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk menggantikan apa yang hilang karena diare.
Ada juga antibodi dalam ASI yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit. Jika ibu memberikan susu formula, jangan encerkan susu formula bayi untuk memberinya cairan ekstra. Berikan susu seperti biasa.
Cara Mencegah Diare pada Bayi
Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab diare pada bayi. Mulai dari infeksi bakteri, virus, atau parasit, alergi makanan atau susu formula, hingga sensitivitas terhadap obat-obatan tertentu. Memahami penyebab diare pada bayi dapat membantu mencegahnya.
Berikut ini upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah diare pada bayi, atau setidaknya menurunkan risikonya:
- Pastikan kebersihan botol susu dan peralatan bayi terjaga.
- Selalu cuci tangan setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyiapkan makanan bayi.
- Bersihkan teether dan mainan yang sering disentuh bayi secara berkala.
- Simpan susu formula bayi dalam wadah kedap udara dan steril, untuk mencegah kontaminasi.
- Saat bayi mulai MPASI, perkenalkan aneka jenis makanan satu persatu dan lihat apakah ada reaksi alergi, seperti diare.
- Perhatikan apa yang ibu konsumsi, terutama obat-obatan. Pastikan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum minum obat apapun selama menyusui.