Daftar makanan pemicu cemas dan stres ini sudah teruji oleh ahli gizi Harvard. Makanan yang kita konsumsi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan psikologis. Oleh karena itu, beberapa makanan seperti cokelat terkenal sebagai penenang stres. Namun, tahukah kamu bahwa ada makanan yang dapat berdampak sebaliknya?
Dr. Uma Naidoo, seorang psikiater gizi dan ahli otak yang juga menjadi pengajar di Harvard Medical School. Menjelaskan melalui tulisannya di CNBC Make It bahwa terdapat beberapa jenis makanan yang dapat memicu kecemasan dan stres. Makanan tersebut umumnya mengandung gula berlebihan, yang dapat menyebabkan inflamasi dalam perut dan berdampak pada otak, tingkat energi, dan suasana hati. Mari kita cari tahu apa saja makanan tersebut!
Daftar Makanan Pemicu Cemas dan Stres
Makanan Olahan
Makanan olahan terkenal tidak sehat. Dampaknya pun bisa memengaruhi kecemasan dan mood. Jumlah gula berlebih dalam makanan olahan akan menyebabkan inflamasi sehingga menurunkan energi. Oleh sebab itu, konsumsi makanan olahan terus-menerus bisa berdampak pada inflamasi pada otak yang dapat memicu depresi.
Minyak Olahan

Minyak olahan melalui banyak pemrosesan. Bahan dasar minyak olahan tersebut bersumber dari jagung, kedelai, biji bunga matahari, dan minyak sawit. Pemrosesan membuat minyak mengandung kadar asam lemak omega 6 tinggi yang bersifat inflamasi dan kurang omega 3 yang bersifat anti inflamasi sehingga meningkatkan risiko depresi. Oleh karenanya, penggunaan minyak extra virgin olive oil atau avocado oil disarankan.
Makanan dan Minuman Tinggi Gula

Dalam tulisannya di Harvard Health Publishing, dr. Naidoo menjelaskan lebih lanjut mengenai pengaruh gula terhadap kecemasan yang terbukti berkorelasi, Beauties. Gula tambahan dalam makanan dan minuman bisa melebihi kebutuhan gula seseorang dalam sehari sehingga meningkatkan rasa cemas dan mood yang tidak stabil. Belum lagi dengan kandungan gula yang “tersembunyi” dalam makanan olahan yang kita makan, misalnya dalam kecap, saus tomat, dan sebagainya. Sebab itu, dr. Naidoo menyarankan untuk mencukupi kebutuhan gula dengan cara konsumsi sumber makanan alami (bukan olahan) seperti buah-buahan.
Gorengan

Makanan goreng memang punya cita rasa lezat, tapi di sisi lain berdampak buruk bagi kesehatan. Studi tahun 2016 yang meneliti asosiasi frekuensi makan gorengan dengan depresi pada pekerja Jepang berujung pada penemuan mereka yang mengonsumsi lebih banyak gorengan rentan depresi. Hal tersebut juga disebabkan minyak yang digunakan untuk menggoreng merupakan minyak dengan kandungan lemak jahat.
Pemanis Buatan

Seperti yang sebelumnya, konsumsi gula merupakan pemicu kecemasan dan stres pada seseorang. Termasuk pula pemanis buatan. Penelitian tahun 2014 yang bertajuk Sweetened Beverages, Coffee, and Tea and Depression Risk among Older US Adults menunjukkan bahwa pemanis buatan, terlebih dalam minuman diet, justru membuat peminumnya lebih depresi dibandingkan mereka yang tidak. Madu bisa menjadi opsi alternatif pemanis jika kamu menginginkannya.