Jenis makanan yang cocok untuk awal MPASI ini wajib untuk para Ibu ketahui. Tidak dapat menyangkal bahwa banyak ibu yang menantikan momen ketika anak mereka mulai mengonsumsi makanan sederhana. Makanan ini terkenal sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).
Pentingnya fase ini terletak pada kemampuan anak untuk mengenali berbagai rasa dan mendapatkan nutrisi yang lebih beragam daripada hanya dari ASI. Meskipun begitu, pemilihan makanan untuk MPASI harus melakukannya dengan penuh pertimbangan. Ibu perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk potensi alergi yang mungkin anak miliki dan kandungan nutrisi dalam makanan yang ibu berikan.
Waktu Tepat Memberikan MPASI pada Anak
Saat memberi MPASI, ibu mungkin akan menjalani fase “trial-error“, sehingga akhirnya mengetahui jenis makanan yang aman anak konsumsi demi mendukung tumbuh kembangnya. Namun, penting juga untuk mengetahui waktu yang tepat untuk memberikan MPASI kepada anak. Nah, ciri anak yang sudah siap diberi MPASI, antara lain:
- Anak sudah mampu duduk tegak sendiri tanpa bantuan atau dipegangi.
- Anak sering membuka mulutnya ketika ia disodorkan makanan.
- Anak mulai menunjukkan gerak-gerik dan ekspresi atas ketertarikannya ketika orang dewasa atau orang lain tengah makan.
- Ketika kenyang, bayi bersandar atau pergi untuk menunjukkan bahwa ia enggan makan lagi.
- Anak kerap mengambil sesuatu kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Seperti misalnya makanan yang ada di dekatnya.
Jenis Makanan yang Cocok untuk Awal MPASI
Beberapa jenis makanan yang baik untuk memberikannya saat awal MPASI, antara lain:
- Sayuran yang ditumbuk seperti wortel, labu, kentang, ubi, brokoli.
- Buah tumbuk, seperti apel, pir, pisang, pepaya, atau alpukat.
- Sereal bayi bebas gluten yang diperkaya dengan zat besi, ibu bisa mencampurkannya dengan ASI.
- Bubur susu atau biskuit yang halus.
Namun, penting untuk memperhatikan, hindari penambahan garam, gula, madu, atau pemanis lainnya untuk makanan bayi. Sementara itu, pastikan juga agar sayuran selalu tersedia dalam menu harian bayi. Apabila bayi sudah siap mampu mengonsumsi jenis makanan di atas, maka orangtua bisa meningkatkan jenis makanan yang bisa ia makan. Jenis makanan tersebut, antara lain:
- Daging tumbuk;
- Kacang-kacangan tumbuk;
- Sayuran campur dengan kentang atau yang sudah tertumbuk;
- Sayuran hijau tumbuk, yang berisi kacang polong, kol, bayam atau brokoli;
- Susu full cream, yogurt, krim keju.
Lantas, Adakah Jenis Makanan yang Tidak Boleh?
Terdapat juga beberapa jenis makanan dan kebiasaan tertentu yang harus menghindarinya selama tahun pertama bayi, yakni:
- Usahakan untuk tidak mengganti ASI dengan susu sapi atau susu formula, karena susu sapi lebih sulit menecrnanya, bahkan bisa sebabkan anak sembelit.
- Hindari memberi makanan lengket atau keras, karena ini bisa buat bayi tersedak.
- Kacang utuh adalah makanan yang tidak aman untuk bayi berusia di bawah 2 tahun, karena bisa sebabkan ia tersedak.
- Untuk anak di bawah 1 tahun, madu tidak baik karena dapat menyebabkan botulisme.
- Jangan beri makan keju yang tidak melalui proses pasteurisasi, karena dapat meningkatkan risiko keracunan pada bayi.
- Hindari memberikan makanan laut seperti kerang-kerangan, udang, lobster, kepiting dan kerang untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
- Selain itu hindari juga memberinya ikan yang tinggi merkuri.