Sabtu, 16 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kebiasaan Tidak Sarapan Bisa Menyebabkan Berbagai Penyakit? Ini Penjelasannya

Untuk mereka yang sering kali terlalu terburu-buru pada pagi hari dan melewatkan sarapan, ada hal penting yang perlu kamu ketahui. Sarapan bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga merupakan langkah penting untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan gizi harianmu. Selain itu, sarapan memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan fungsi otak untuk meningkatkan daya ingat, menjaga stamina tubuh, serta mempertahankan ketahanan fisik. Bahkan, melewatkan sarapan secara rutin dapat berkontribusi pada masalah obesitas.

Tapi mengapa sarapan memiliki pengaruh sedemikian besar? Selain memenuhi kebutuhan gizi harian, sarapan juga membantu menghindari kondisi hipoglikemia, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan mengatasi potensi dehidrasi setelah puasa semalaman.

Terlewatnya waktu sarapan juga dapat mengubah pola makan dan menggeser ritme waktu makan. Ketika kamu melewatkan sarapan, kamu cenderung makan lebih banyak saat siang dan malam, sementara sarapan biasanya lebih mengenyangkan daripada makanan di waktu lain, membantu mengurangi rasa lapar.

Perbedaan antara waktu makan malam dan sarapan berlangsung antara 8-10 jam untuk sebagian orang. Jika kamu melewatkan sarapan, perut akan kosong untuk jangka waktu yang cukup lama. Jadi saat langsung makan siang dengan melewatkan sarapan, akhirnya yang terjadi adalah makan secara berlebihan. Dengan begitu, tidak heran bahwa kebiasaan melewatkan sarapan bisa menjadi penyebab obesitas.

Namun, jika kamu tidak melewatkan sarapan, konsumsi makanan pada siang dan malam hari akan lebih sedikit, sehingga bisa mencegah obesitas. Hal ini juga berhubungan dengan produksi hormone ghrelin yang bertugas mengatur rasa kenyang.

Sarapan sering kali dianggap rutinitas tidak wajib oleh sebagian masyarakat, sehingga sering dilewatkan. Pemicu dari perilaku tersebut tidak lain karena rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sarapan dan risiko melewatkan sarapan.

Padahal, melewatkan sarapan sangat krusial pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan seseorang salah satunya berkaitan dengan obesitas. Ya, melewatkan sarapan bisa menjadi penyebab obesitas. Dampak obesitas yang paling terlihat yaitu meningkatnya risiko seseorang mengidap kondisi non-communicable disease (CVD) atau penyakit tidak menular. Artinya, melewatkan sarapan tidak hanya menjadi penyebab obesitas, secara tidak langsung juga berkontribusi pada penyakit tidak menular yang menjadi momok saat ini yaitu penyakit jantung dan stroke.

Melewatkan sarapan merupakan salah satu hal terburuk yang bisa dilakukan seseorang. Hal ini juga dapat menyebabkan keasaman lambung dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Beberapa orang juga melewatkan sarapan pagi dengan alasan sedang diet. Namun ternyata siklus ini juga salah kaprah. Justru melewatkan sarapan dapat mengganggu jam internal tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan, bahkan obesitas.

Sarapan merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh. Ketika akan memulai aktivitas pada pagi hari, tubuh memerlukan energi yang cukup dari asupan sarapan. Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia mengatakan, “start your day with nutritious whole grain breakfast”.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan jumlah sampel 20-3500 orang, 20-55 persen di antaranya merupakan orang-orang yang setiap paginya tidak melakukan sarapan. Tidak semua orang yang melakukan sarapan mengonsumsi makanan yang berkualitas. Ditemukan sebanyak 45 persen orang yang melakukan kegiatan sarapan pada pagi hari mengonsumsi makanan yang kurang berkualitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles