Pernah mendengar kata mid career crisis? Istilah ini, mirip dengan quarter life crisis, juga sering digunakan untuk menggambarkan ketakutan seseorang akan masa depan, terutama terkait kemajuan karier mereka. Jika seseorang menghadapi situasi seperti ini, ada dua opsi utama: mempertahankan pekerjaan saat ini atau mencari peluang baru.
Manakah pilihan terbaik? Selanjutnya, mari kita pelajari lebih dalam!
Definisi Mid Career Crisis
Mid career crisis adalah kondisi di mana kamu merasa karier yang sedang dijalani saat ini tidak berkembang sesuai keinginanmu.
Padahal, kamu sudah menjalani jalur karier ini selama beberapa tahun. Tak perlu khawatir, kegelisahan dan kekhawatiran ini merupakan perasaan yang sangat normal terjadi.
Jika merasakan krisis karier ini, artinya kamu cukup memiliki self awareness yang akan membuka peluang untuk memajukan kariermu ke depannya. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, perasaan ini justru hanya akan menimbulkan stres berkepanjangan.
Tanda Kamu Mengalami Mid Career Crisis
Ada beberapa hal yang bisa menjadi pertanda bahwa kamu sedang mengalami mid career crisis. Dilansir dari Jobbio, berikut beberapa tandanya.
1. Kehilangan motivasi
Tanda yang pertama adalah demotivasi saat bekerja. Project yang sebelumnya membuatmu bersemangat, kini tak lagi menimbulkan perasaan yang sama. Kamu juga sulit menemukan kebahagiaan saat mengerjakan tugas harian, meski hanya kesenangan kecil.
Demotivasi ini yang juga membuatmu akhirnya cenderung menghindari peluang untuk melakukan kontribusi lebih atau menerima tantangan baru.
2. Kehilangan kepercayaan diri
Tanda selanjutnya adalah hilangnya kepercayaan diri yang sulit untuk ditingkatkan kembali. Hal ini dilatarbelakangi oleh keraguanmu apakah sebenarnya peranmu saat ini sudah cukup dihargai atau belum. Inilah yang membuatmu terus ragu akan kemampuan diri sendiri.
3. Bersikap negatif pada karyawan baru
Betul, ini juga bisa termasuk ke dalam salah satu tanda mid career crisis. Semangat karyawan baru yang positif idealnya mampu mempengaruhi suasana sekitar untuk ikut bersemangat juga. Namun, bagi orang yang sedang mengalami krisis tersebut, semangat mereka malah cenderung memuakkan.
4. Mulai memiliki attitude yang buruk
Tak hanya pada karyawan baru, orang yang sedang mengalami krisis karier ini juga umumnya bersikap buruk pada rekan kerja yang lain. Saat sudah mengalami krisis, rasanya tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk berupaya ramah pada orang kantor.
5. Selalu lelah setiap saat
Burnout juga bisa menjadi salah satu tanda mid career crisis, apalagi jika kamu tak kunjung berhasil mengatasinya. Jika hal ini sudah mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, sebaiknya segera ambil langkah untuk mengatasinya sebelum terlambat.
Cara Mengatasi Mid Career Crisis
Lantas, bagaimanakah strategi mengubah mid career crisis menjadi sumber semangat untuk meraih peluang karier yang lebih baik? Dilansir dari Harvard Business Review dan sumber lain, berikut beberapa tips pentingnya.
1. Cari dukungan dan pertolongan
Langkah yang pertama adalah langsung mencari seseorang yang dirasa dapat membantu mencari jalan keluar yang tepat untukmu, apakah lebih baik bertahan atau mencari pekerjaan baru. Seseorang tersebut bisa saja teman, rekan kerja, mentor, career coach, dan lain-lain.
Ingat, mereka tidak bertanggung jawab atas kariermu ke depannya. Namun, bantuan dari mereka sangat diperlukan terutama dalam bentuk dukungan moral.
2. Cari tahu akar masalahnya
Tips mengatasi mid career crisis selanjutnya adalah mencari tahu penyebab utamanya.
Setidaknya, ada 3 area utama dalam sebuah karier seseorang, yaitu:
- Profesi, meliputi tugas dan tanggung jawabmu sehari-hari. Apakah kamu merasa puas akan profesimu saat ini? Apakah profesimu saat ini dapat memaksimalkan potensi dirimu?
- Industri, meliputi tujuan, misi, dan dampak yang perusahaan berusaha raih. Apakah produk atau jasa yang mereka sediakan cukup menarik, penting, dan sesuai dengan nilai-nilaimu?
- Lingkungan, tak hanya meliputi budaya perusahaan tetapi juga lingkungan fisik. Apakah kamu merasa diberi fleksibilitas kerja yang cukup? Apakah kamu berhubungan baik dengan rekan kerja dan atasan?
Bisa jadi akar masalah krisis yang sedang kamu hadapi adalah salah satu di antaranya. Dengan mengidentifikasi akarnya, akan lebih mudah bagimu untuk mencari jalan keluar yang lebih efektif dan tepat sasaran.
3. Atasi rasa penyesalan dengan baik
Selain ketiga hal di atas, ada satu akar masalah mid career crisis yang sebaiknya kamu ketahui, yaitu rasa penyesalan. Dilansir dari Harvard Business Review, perlu diingat bahwa rasa tidak puas di tempat kerja yang terjadi karena penyesalan ini kemungkinan tidak bisa kamu atasi hanya dengan cara pindah kerja. Kuncinya adalah menyadari bahwa kita tidak bisa mengubah masa lalu.
Yang bisa diupayakan adalah mengoptimalkan masa sekarang, salah satunya ialah dengan cara menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia di tempat kerja.
4. Identifikasi karier yang ideal menurutmu
Tips yang terakhir adalah membayangkan dengan sejelas-jelasnya perencanaan karier seperti apa yang sebenarnya kamu inginkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
- Menilai kembali prioritasmu saat ini.
- Mengubah mindset yang selama ini membatasi kemampuanmu.
- Melakukan refleksi diri secara mendalam.
- Berpikiran lebih terbuka untuk eksplor peluang career change atau career switch yang ada.
Setalah berhasil mengidentifikasinya, kamu pasti akan merasa terbantu dalam merencanakan karier yang benar-benar diinginkan.