Banyak orang mengabaikan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja mereka karena pekerjaan yang menumpuk. Hal ini tidak jarang berdampak pada kesehatan mental dan psikis seseorang.
Misalnya, keluhan seperti sakit kepala, nyeri punggung, atau pegal sering diabaikan karena seharusnya merupakan sinyal bahwa tubuh memerlukan istirahat. Melita Andini, seorang penfasilitator kesehatan dari Remedi Indonesia, juga menyoroti hal ini.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai pekerjaan membuat Anda lupa menikmati hidup Anda.
Saat berbincang di detikPagi, Kamis (25/5/2023), dia mengatakan, “Menikmati hidup, itu yang suka aku ingatkan pada diri sendiri kalau kerjaan lagi banyak banget, karena sudah pernah kok terjadi work life yang tidak balance dan tidak terintegrasi dengan baik sehingga akhirnya muncul penyakit di tubuh.”
Apa yang Harus Dilakukan Jika Work Life Balance Buruk?
Melati menyarankan agar segera mencari bantuan dan mulai mengubah kebiasaan pola hidup, seperti pola makan, dan pola berelasi. Pola berelasi adalah bagaimana seseorang dapat mempertahankan hubungan dengan orang terdekat, keluarga, dan rekan kerja meskipun mereka sibuk dengan pekerjaan mereka.
Pelan-pelan berhubungan dengan diri sendiri, orang tua, dan pasangan, jadi mereka melatih membagi waktu.
1. Pentingnya To Do List
Membuat to do list sangat penting untuk menyeimbangkan waktu pekerjaan dan kehidupan pribadi. Membuat to do list membuat pekerjaan dalam satu hari lebih teratur dan biasanya memungkinkan seseorang untuk menghindari menunda tugas atau urusan tertentu.
Menunda pekerjaan pasti akan mengganggu Melita sepanjang hari. “Saat kerja fokus, saat makan kita nikmati, bukan main HP tapi pikirannya kemana-mana,” katanya.
2. Nikmati Waktu Makan
Anda dapat mencapai Work Life Balance dengan memberikan waktu istirahat penuh untuk makan tanpa mengganggu.
Dia mengatakan, “Makan itu menyenangkan, makan yang kita kunyah pelan-pelan, tubuh kita juga ramah dengan kita.”
3. Sempatkan Olahraga
Olahraga membuat tubuh menjadi lebih santai, yang membantu tetap fokus dan produktif. Dia berpesan, “Kasih tubuh kita untuk olahraga, untuk relaks, melakukan hal yang kita sukai, itu yang akhirnya aku lakukan.”
4. Jangan Ragu “Say No”
Banyak karyawan merasa tidak enak menolak tugas tambahan di tempat kerja. Meskipun demikian, ada kewajiban tambahan yang harus dipenuhi di luar waktu kerja.
Melita percaya bahwa hal ini harus diperbaiki. Ia menyarankan untuk belajar berani menolak ketika tubuh merasa sudah berada di fase “overwhelmed” setelah bekerja seharian penuh.
Ada orang yang biasanya mulai merasa bersalah ketika mereka mengatakan tidak, nggak enakan, lalu menjadi tertekan, tubuh kita padahal sudah mengalarm, pundaknya sudah pegal, kepalanya sudah pusing, bibirnya sudah pecah-pecah, jadi tubuh kita sangat pintar untuk mengenali.
5. Jangan lupa untuk mengambil cuti!
Setelah berbulan-bulan berkutat dengan pekerjaan, ada saatnya untuk mengambil cuti. Melita menekankan betapa pentingnya bagi pekerja untuk mengambil cuti.
Dia menyimpulkan, “Dan yang paling penting, jangan lupa pakai cuti.”