Penyebab sakit gigi meskipun tidak berlubang ini penting untuk kamu waspadai. Sakit gigi memang sangat mengganggu karena dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa membuat sulit mengunyah, kesulitan berbicara, kehilangan fokus, bahkan mengganggu tidur di malam hari.
Terkadang, sakit pada gigi bisa dirasakan tanpa adanya lubang pada gigi. Penyebabnya mungkin terkait dengan masalah pada gusi atau rongga mulut. Menurut National Center of Biotechnology, sekitar 88 persen populasi melaporkan mengalami beberapa bentuk sakit gigi. Lalu, apa saja yang dapat menyebabkan sakit gigi? Berikut penjelasannya!
Penyebab Sakit Gigi Meskipun Tidak Berlubang
1. Memiliki Gigi yang Sensitif

Kamu merasakan sakit gigi ketika menikmati makanan atau minum dingin, seperti saat minum air es atau ketika kamu menggigit es krim. Melansir dari Women’s Health, kondisi ini sering disebabkan oleh enamel yang terkikis yang membuatnya menjadi sangat tipis. Kondisi ini terjadi karena menggemeretakkan gigi dan erosi asam yang disebabkan makanan asam. Perawatan untuk sensitivitas dingin tergantung tingkat nyeri. Sensitivitas ringan bisa diatasi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung potasium nitrat atau stannous flouride.
2. Mengalami Temporomandibular Disorder

Temporomandibular Disorder (TMD) merupakan gangguan atau ketidakfungsian sendi temporomandibular dengan tanda dan gejala yang berbeda. TMD bisa disebabkan karena cedera pada rahang, menggemeretakkan gigi, dislokasi cakram antara tengkorak dan mandibula, atau radang sendi. Pengobatan TMD beragam, tergantung penyebabnya. Salah satu pengobatannya adalah suntik botox yang dapat membantu mengurangi kekuatan kontraksi otot tersebut.
3. Sikat Gigi Terlalu Keras

Ketika menyikat gigi mungkin kamu ingin benar-benar membersihkan gigi dari kotoran dan sisa-sisa makanan dengan maksimal, tetapi hal ini justru bisa membuat gigi dan gusi kamu sakit. Menyikat gigi yang terlalu keras dan agresif dapat menyebabkan masalah dan rasa sakit pada gigi, karena akan merusak struktur gigi serta menyebabkan resesi pada gusi.
4. Infeksi Sinus Parah

Tak jarang ketika sinus meradang berdampak pula pada gigi kamu. Kondisi ini terjadi karena beberapa gigi terletak dekat sinus. Jika sinus meradang, tekanan tersebut dapat menekan ujung saraf dan menyebabkan nyeri pada gigi atau rahang. Ketika sinus mereda, sakit gigi pun juga ikut mereda. Jaga agar sinus tidak kambuh untuk mencegah kondisi ini terjadi. Kamu bisa perbanyak istirahat dan minum air lebih banyak.
5. Infeksi Gusi

Menurut Centers for Disease Control (CDC), sebanyak 47 persen orang dewasa berusia di atas 30 tahun terkena penyakit periodontal atau terkenal dengan gingivitis. Kondisi ini terjadi ketika kuman atau bakteri memasuki area gigi atau gusi dan berkembang biak hingga tubuh dan tidak dapat melawan bakteri jahat tersebut. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit atau bengkak, hingga bisa mengeluarkan nanah dan menyebabkan rasa tidak enak di mulut. Jika kamu mengalami hal ini, segera periksakan diri ke dokter gigi, karena kondisi ini bisa menyebabkan abses, yang membuat rasa sakit lebih parah.
6. Menggemeretakkan atau Mengatupkan Gigi Saat Tidur

Ketika kamu tidur, mungkin kamu tidak sadar sedang menggemeretakkan atau mengatupkan gigi. Kondisi ini disebut juga bruxism yang dapat menyebabkan sakit gigi, gigi retak, hingga patah. Mengutip dari Health, kondisi ini berhubungan dengan stres dan mungkin kamu mengalami gangguan masalah pada pernapasan. Untuk meminimalkan terjadinya menggemeretakkan gigi pada saat tidur, kamu bisa melakukan meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.
7. Gigi Bungsu yang Tumbuh

Pada saat gigi bungsu tumbuh, akan membuat kamu merasa tidak nyaman. Gigi bungsu biasanya tumbuh ketika seseorang menginjak usia 17 hingga 25 tahun atau bahkan lebih, setiap orang berbeda-beda. Sakit yang kamu rasakan karena gigi bungsu mencoba keluar dari gusi, tetapi posisinya tidak tepat atau tidak ada ruang yang cukup untuk gigi bungsu tumbuh.