Seblak, makanan khas Bandung yang sangat disukai, ternyata memiliki sejarah yang menarik. Ini terkait dengan asal-usulnya dan arti nama seblak. Ada bahan lain yang harus ada di seblak.
Seblak sekarang menjadi sangat populer di banyak tempat di Indonesia. Kebanyakan orang membuat kerupuk rebus ini dengan kuah kencur pedas. Kemudian tambahkan cilok, bakso, siomay, telur, dan ceker.
Namun, resep seblak asli hanya menggunakan kerupuk yang direndam air panas kemudian dimasak dengan bumbu halus seperti cabai rawit, bawang putih, dan kencur.
Sejarah dan Asal-usul Seblak
Tidak ada yang tahu kapan seblak pertama kali ditemukan. Tidak ada informasi resmi tentang apakah seblak berasal dari Bandung, tetapi ada berbagai teori berdasarkan informasi dari berbagai sumber.
Konon seblak sudah ada sejak zaman kemerdekaan di Parahyangan. Di Garut, ada makanan yang disebut kerupuk leor yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia yakni kerupuk lemas. Karena kerupuk mentah yang seharusnya digoreng, dimasak dengan bumbu bawang putih dan cabai rawit.
Mungkin ini menjadi cikal bakal kreasi seblak yang kini telah memiliki pamor di para pencinta kuliner.
Sebelum tenar seblak khas Sunda, di daerah Sumpiuh Jawa Tengah juga ada makanan yang serupa yakni kerupuk godog atau kerupuk rebus.
Namun dari penelusuran, baik kerupuk leor atau kerupuk godog, tidak menggunakan kencur. Padahal bahan kencur inilah yang menjadi ciri khas sekaligus cita rasa yang identik dengan seblak.
Ada juga sumber yang menyebutkan asal-usul seblak bermula dari persediaan kerupuk yang melimpah di Bandung kala itu. Kerupuk yang sudah lama saat digoreng tidak seenak kerupuk yang baru dibuat. Kerupuk lama juga lebih keras dan susah dikunyah.
Karena kerupuk lama menumpuk, seringkali dibuang begitu saja. Lama kelamaan orang merasa sayang untuk menyia-nyiakan atau membuang kerupuk. Sehingga kemudian muncul berbagai ide dan kreasi untuk mengolah kerupuk lama hingga terciptalah seblak.
Seblak bukan termasuk resep kuliner legendaris khas Sunda. Asal-usul seblak karena kreasi masyarakat Sunda yang senang bereksplorasi dengan bahan makanan berbahan tapioka. Lihat saja berbagai makanan yang terbuat dari tapioka atau aci yang masih eksis hingga kini. Seperti cireng, cilok, cipuk, cimol, cibay, cipak dan masih banyak lagi.
Seblak adalah hasil kreativitas masyarakat Sunda mengolah bahan baku yang tersedia hingga menjadi satu masakan yang unik dan ternyata banyak diminati. Makanan seblak ini mulai populer di sekitar tahun 2000an hingga saat ini.
Arti Seblak
Kata seblak menjadi sebutan untuk masakan berbahan kerupuk mentah dengan bumbu bawang putih, kencur dan cabai rawit. Banyak yang penasaran dengan arti seblak.
Nyeblak dalam bahasa Sunda memiliki arti mengagetkan. Ada juga yang menyebut, seblak berasal dari kata ‘segak atau ‘nyegak’ yang artinya menyengat. Bisa disebut jika arti kata mengagetkan dan menyengat ini pas dengan karakter makanan seblak yang bikin kaget dan menyengat karena pedas.
Namun tidak semua seblak harus pedas yang sampai mengagetkan atau menyengat, karena level kepedasan ini bisa disesuaikan dengan selera. Kamu bisa meminta tingkat kepedasan yang diinginkan pada penjual seblak.
Ciri Khas Seblak
Sebenarnya seblak adalah makanan berkuah pedas dengan berbagai isian. Banyak makanan seperti ini yang bisa dijumpai seperti mi kuah pedas, sup pedas, tom yum dan masih banyak lagi.
Namun ada yang menjadi ciri khas seblak yang tidak ada dalam makanan lain. Yang pertama, bumbu seblak wajib menggunakan kencur atau cikur dalam bahasa Sunda.
Sensasi rasa kencur yang pahit, pedas terasa hangat saat menyentuh lidah dan masuk perut. Dengan aroma yang khas, kencur juga memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan serta meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
Selain itu, yang membedakan seblak dengan makanan sejenisnya bahan kerupuk berwarna oranye yang biasanya menjadi toppingnya.