Waspada komplikasi campak yang perlu kita perhatikan agar tidak memperparah penyakit tersbut. Komplikasi dari penyakit campak dapat memiliki dampak serius sehingga perlu mengambil tindakan dengan serius. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini dapat mengenali melalui munculnya ruam yang menyebar di seluruh tubuh, khususnya pada anak balita yang rentan terkena dampaknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan imunisasi campak kepada anak-anak mereka. Namun, apa saja potensi komplikasi campak yang perlu kita waspadai? Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, berikut adalah penjelasannya.
Waspada Komplikasi Campak
Berikut komplikasi campak yang patut diwaspadai:
- Diare dan muntah yang rentan menyebabkan dehidrasi.
- Infeksi telinga akibat suhu dingin, sakit tenggorokan, atau alergi yang menyebabkan cairan terjebak di area telinga
- Bronkitis, radang tenggorokan atau croup. Campak dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan (radang) pada saluran udara (croup). Ini juga dapat menyebabkan peradangan pada dinding bagian dalam yang melapisi saluran udara utama paru-paru (bronkitis).
- Pneumonia, orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti anak-anak bisa mengalami pneumonia yang mengancam nyawa.
- Ensefalitis, sekitar 1 dari 1.000 orang dengan campak dapat mengalami kondisi ini. Ensefalitis adalah iritasi dan pembengkakan (radang) otak. Kondisi ini dapat terjadi tepat setelah campak, atau mungkin baru terjadi beberapa bulan kemudian. Ensefalitis dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Kenali Tanda dan Gejala pada Campak
Campak mulanya menimbulkan gejala batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Kemudian, gejala khasnya muncul yaitu bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Nah, urutan kemunculan bercak ini bermula dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Berikut tanda dan gejala lainnya:
- Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
- Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan.
- Lemas dan letih.
- Demam tinggi.
- Sakit dan nyeri.
- Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
- Diare atau/dan muntah-muntah.
- Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
Pengobatan dan Pencegahan Campak
Tidak ada tindakan medis khusus untuk mengobati campak. Penyakit ini hanya bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, ibu bisa melakukan perawatan berikut untuk meringankan gejala yang ditimbulkan oleh campak:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya.
- Minum obat penurun demam dan obat pereda sakit serta nyeri.
Satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah campak adalah melakukan imunisasi. Kini vaksin campak sudah banyak tersedia di posyandu, puskesmas, klinik dan rumah sakit. Imunisasi campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).
Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk mencegah campak, gondongan, dan campak Jerman. Dosisnya sebanyak dua kali. Pertama, saat anak berusia 15 bulan dan dosis kedua diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Selain melakukan imunisasi, ibu juga perlu memberikan vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh Si Kecil.