5 bentuk sopan santun dari berbagai negara ini penting bagi kita untuk mengetahuinya. Tiap negara memiliki warisan budaya dan etika yang berbeda. Oleh karena itu, ketika kamu mengunjungi suatu negara, sangat penting untuk memahami norma sopan santun yang berlaku di sana. Hal ini menjadi krusial karena sebagai pengunjung, kamu teranggap sebagai tamu yang mereka harap untuk menghormati budaya dan aturan setempat. Mulai dari penggunaan sumpit di Jepang hingga etika bersalaman di Thailand, berikut adalah beberapa contoh norma sopan santun di berbagai negara, yang mengutip dari Reader’s Digest!
5 Bentuk Sopan Santun dari Berbagai Negara
Cara Meletakkan Sumpit (Jepang)

Ketika sedang makan di Jepang, jangan pernah menaruh atau menancapkan sumpit secara vertikal di nasi. Menurut Bonnie Tsai, pakar tata krama dan pendiri serta direktut Beyond Etiquette, hal ini dianggap tabu di Jepang. “Ini dianggap sangat tabu karena mengingatkan orang pada pemakaman di mana semangkuk nasi dipersembahkan dengan dua sumpit yang berdiri vertikal di tengahnya sebagai persembahan kepada almarhum,” jelas Bonnie Tsai. Sebaliknya, letakkan di atas mangkuk atau di samping mangkuk jika kamu masih makan.
Jangan Menyisakan Makanan di Piring (Yunani)

Kita semua tahu bahwa menyisakan makanan adalah hal yang tidak baik. Namun, jika kamu menyisakan makanan saat berada di Yunani akan teranggap sebagai sebuah penghinaan. “Meninggalkan makanan di piring Anda dapat dilihat sebagai penghinaan terhadap tuan rumah karena dapat menyiratkan bahwa Anda tidak menganggap makanan tersebut menggugah selera,” kata Tsai. Jika kamu khawatir tidak habis saat menyantap makanan atau tidak menyukai makanan tertentu, ambillah porsi kecil dari setiap hidangan. Jika kamu menyukainya dan ingin menambah, kamu bisa meminta lagi kepada tuan rumah, ini akan membuat hati mereka senang.
Meludah untuk Menyapa (Kenya)

Tiap negara memiliki caranya tersendiri untuk menyapa satu sama lain. Di Kenya, meludah artinya menyapa. “Di Kenya, suku Maasai saling meludahi seperti kita berjabat tangan di Amerika,” kata Lori Whatley, PhD, pakar perilaku manusia dan psikolog klinis. “Diludahi dalam budaya tersebut dianggap sebagai hadiah dan pujian,” tambahnya. Namun, warga Kenya yang bukan bagian dari suku Maasai biasanya menggunakan lambaian tangan atau jabat tangan yang lebih santai untuk menyapa.
Jangan Memberi Bunga Matahari (Rusia)

Jika kamu ingin memberi bunga kepada seseorang di Rusia, ada beberapa ‘peraturan’ yang harus kamu perhatikan. Pertama, jangan memberikan bunga matahari atau bunga berwarna kuning. “Memberi seseorang bunga berwarna kuning di Rusia melambangkan kebencian dan menyinggung,” kata Whatley. Bunga kuning juga teranggap sebagai bunga pemakaman. Peraturan kedua yang harus kamu perhatikan adalah orang Rusia biasanya memberikan bunga dalam jumlah ganjil.
Jangan Pernah Memberi Hadiah Pisau (China)

Pemberian hadiah adalah ritual penting di China, bahkan di antara kenalan baru. Namun, pastikan kamu tidak memberikan hadiah pisau atau alat potong lainnya ke pada siapa pun saat di China. “Jangan pernah memberikan pisau, gunting, atau alat pemotong lainnya sebagai hadiah karena itu menandakan berakhirnya hubungan Anda,” kata Tsai.