Bagi para orangtua dan calon orangtua, konsep mengasuh anak melibatkan lebih dari sekadar memberikan makanan, menyediakan tempat tinggal yang nyaman, dan memenuhi kebutuhan dasar Si Kecil. Dalam upaya mendidik anak, setiap orangtua memiliki pendekatan yang unik, dengan tujuan utama yang sama, yaitu untuk memastikan kesejahteraan dan perkembangan yang baik bagi anak mereka.
Namun, menjaga dan mendidik anak hingga mereka dewasa bukanlah tugas yang mudah. Banyak orangtua menghadapi tantangan dalam menentukan pola asuh yang sesuai untuk membimbing anak-anak dengan sifat dan karakter yang beragam. Di bawah ini, kami akan mengulas beberapa jenis pola asuh yang dapat diterapkan oleh orangtua untuk mendukung perkembangan anak mereka.
Pola asuh adalah kumpulan perilaku dan pendekatan yang diterapkan oleh orangtua dalam mendidik anak. Pola asuh ini merupakan proses panjang yang bertujuan untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara emosional, fisik, sosial, dan intelektual, sehingga mereka dapat menjadi individu mandiri ketika dewasa nanti. Penerapan pola asuh mencakup berbagai aspek, termasuk cara orangtua berinteraksi dengan anak, penerapan aturan di rumah, serta penggunaan sistem penghargaan dan hukuman.
Nurturant Parenting atau Pola Asuh Pendampingan
Pola asuh yang satu ini termasuk pola asuh yang baik bagi anak karena orangtua selalu membebaskan anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, sehingga mereka bisa belajar. Meski demikian, anak masih tetap dalam pengawasan orangtua. Selain itu, orangtua akan menerapkan batasan yang jelas dan sudah dibiasakan kepada anak. Dengan ini anak akan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, serta lebih percaya diri.
Permissive Parenting atau Pola Asuh Permisif
Orangtua dengan pola asuh permisif cenderung perhatian terhadap anak-anak mereka, tetapi longgar terhadap aturan dan disiplin. Orangtua juga sangat jarang memberi tuntutan dan harapan kepada anak. Dengan pola asuh ini anak cenderung tumbuh tanpa sikap disiplin.
Neglectful Parenting atau Pola Asuh Lalai
Orangtua dengan pola asuh anak ini lebih mengabaikan emosi dan pendapat dari anak mereka. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan memiliki kedisiplinan yang kurang, tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, berkembang menjadi dewasa sebelum waktunya, bahkan anak akan sering mengalami pertengkaran dengan orangtua.
Natural Parenting atau Pola Asuh dengan Kasih Sayang
Pola asuh ini merupakan pola asuh yang baik karena adanya keterikatan emosional yang dipupuk dengan baik oleh orangtua. Orangtua dengan pola asuh ini biasanya akan menghindari hukuman fisik pada anak. Orangtua juga akan mengajarkan sikap disiplin melalui interaksi antara orangtua dan anak. Jeleknya, dengan pola asuh ini anak menjadi manja dan terlalu tergantung kepada orangtuanya.
Positive Parenting atau Pola Asuh Positif
Pada pola asuh ini, orangtua akan membimbing dan menasehati anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta orangtua juga akan mengajarkan dan menjelaskan bahwa setiap pilihan mempunyai konsekuensi tersendiri. Pola asuh ini mengajarkan anak untuk mempertimbangkan pilihan yang ada dan lebih bertanggung jawab pada setiap pilihannya.
Authoritative Parenting atau Pola Asuh Otoritatif
Pada pola asuh ini, orangtua akan mengatur batas, memberi pemahaman kepada anak-anak, dan menekankan alasan diberlakukannya suatu aturan. Dengan begini, anak-anak bisa menjadi lebih mandiri, diterima secara sosial, sukses dalam akademis dan juga berperilaku.