6 tanda kamu kekurangan asupan serat ini salah satunya sering gampang ngantuk dan lesu. Menurut National Institutes of Health, asupan serat yang baik adalah 38 gram per hari untuk pria dan 25 gram per hari untuk perempuan. Sayangnya, secara rata-rata, orang hanya mengonsumsi sekitar 14 gram serat setiap hari.
Kecukupan serat dalam makanan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Termasuk kesehatan pencernaan, pengelolaan berat badan, pengendalian gula darah, kesehatan jantung, dan manfaat penting lainnya. Jika kamu bertanya-tanya apa tanda-tanda kurang asupan serat, berikut adalah beberapa tanda umum yang mengutip dari Eat This.
6 Tanda Kamu Kekurangan Asupan Serat
Sering Merasa Lesu
Makanan kaya serat memberikan pelepasan energi yang stabil, membantu mengurangi kelelahan, dan membuat kamu kenyang. Sebagian besar serta dalam makanan berasal dari biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Sejumlah makanan ini juga mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan secara menyeluruh.
Tentu saja kamu tidak akan menemukan manfaat ini ketika mengonsumsi daging dan susu. Selain itu, makanan yang kaya serat juga dapat melawan peradangan kronis. Karena itulah banyak orang yang merasa lebih baik setelah banyak konsumsi buah dan sayuran. Jadi, apabila kamu mengalami kelelahan yang tidak masuk akal, cobalah untuk makan lebih banyak makanan yang tinggi serat.
Mengantuk Setelah Makan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa serat dapat mencegah penurunan energi dengan menjaga keseimbangan kadar gula darah. Karena itu, rasa lelah dan lesu setelah makan bisa berarti kamu tidak mendapatkan cukup serat. Makanan yang kaya serat menyebabkan pencernaan makanan melambat, artinya glukosa dari makanan akan memasuki aliran darah lebih bertahap dan mencegah lonjakan gula darah. Tanda paling sederhana bisa kamu rasakan ketika kamu sering merasa ingin tidur siang setelah makan kaya karbohidrat. Ini mungkin disebabkan tubuhmu kekurangan asupan serat.
Kolesterol LDL Tinggi

Jika kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam tubuhmu meningkat, kamu mungkin membutuhkan lebih banyak serat. Sebuah penelitian pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kadar kolesterol LDL yang tinggi dipengaruhi oleh asupan serat, meskipun pengaruhnya tidak cukup besar.
Sebaliknya, jika kamu ingin menurunkan kolesterol LDL, cobalah untuk menggabungkan serat larut seperti oatmeal dengan perubahan gaya hidup yang lebih baik seperti olahraga rutin. Hal ini akan memberikan manfaat yang besar untuk kesehatanmu.
Mengalami Diare

Konsumsi makanan berserat secara tiba-tiba tanpa hidrasi yang cukup ternyata dapat menyebabkan diare, lho. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk menyeimbangkan asupan serat dengan konsumsi air agar jalur sistem pencernaan berjalan lancar. Kekurangan serat, terutama serat larut, juga akan membuat kamu mengalami gangguan buang air besar, karena serat dapat menyerap cairan di usus dan menambah massa tinja. Jadi, konsumsi makanan yang mengandung serat larut bisa menyerap kelebihan cairan dan mencegah tinja yang encer.
Mengalami Sembelit

Seperti poin sebelumnya, serat bisa membantu melancarkan buang air besar. Meningkatkan asupan serat sehat melalui buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menjadi solusi jika kamu sedang berjuang melawan sembelit.
Selain itu, kandungan serat pada buah-buahan dan sayuran bisa bergerak di sepanjang dinding usus dan menjaga isi usus tetap bergerak. Ini akan mencegah makanan yang dicerna tersangkut dan menyebabkan sembelit. Kamu juga perlu minum cukup air jika tiba-tiba meningkatkan asupan serat. Pasalnya, kekurangan air atau hidrasi dapat berdampak buruk pada saluran pencernaan dan menyebabkan sembelit.
Berat Badan Bertambah

Asupan serat yang rendah juga berkaitan dengan kelebihan berat badan, lho. Ini karena makanan tinggi serat seperti buah dan sayur cenderung lebih rendah kalori dibandingkan daging dan susu. Jadi, mengonsumsi makanan kaya serat dapat membantu kamu menurunkan berat badan dengan cara yang mengenyangkan tanpa kelebihan kalori. Selebihnya, jika kamu terus menerus kekurangan serat, sistem pencernaanmu akan melambat dan kamu mungkin akan lebih banyak mengonsumsi camilan alias ngemil.
Nah, kebiasaan ngemil ini menyebabkan kalori berlebih dalam tubuh sehingga berat badan bertambah dengan cepat. Terlebih ketika kamu tidak mengimbanginya dengan olahraga.