Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Alasan Wajib Vaksin Meningitis Sebelum Haji dan Umrah

Alasan wajib vaksin meningitis sebelum haji dan umrah penting untuk kita ketahui. Pemeriksaan kesehatan dan vaksin lengkap adalah salah satu syarat yang harus terpenuhi sebelum beribadah ke Tanah Suci. Kegiatan ini wajib oleh semua calon jemaah haji dan umrah.

Setelah memenuhi syarat tersebut, mereka akan menerima sertifikat vaksin internasional sebagai bukti bahwa mereka telah menjalani vaksinasi meningitis. Tujuan vaksinasi ini adalah untuk mencegah penyakit yang menyebabkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala meningitis meliputi pusing, demam, dan kekakuan otot di sekitar leher. Penyakit ini penyebabnya oleh bakteri meningokokus yang dapat menyebar dari satu peserta ke peserta lainnya.

Alasan Wajib Vaksin Meningitis Sebelum Haji dan Umrah

Meningitis merupakan Penyakit Endemis

Meningitis atau peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang masih menjadi ancaman para peserta haji dan umroh. Di Arab Saudi, penyakit ini masih menjadi endemis dan berkembang dengan pesat.

Risiko penularan semakin tinggi jika banyak peserta berdatangan dari negara endemis lain di Benua Afrika. Wilayahnya membentang dari Senegal di bagian barat hingga Ethiopia di bagian timur dengan total 26 negara.

Gejala meningitis pada tiap orang dapat bervariasi. Ini tergantung pada jenis, usia dan tingkat keparahan penyakit. Adapun tanda umum yang dialami oleh  pengidap, yakni:

  • Demam tinggi.
  • Kaku di area leher.
  • Napas menjadi lebih cepat.
  • Keringat dingin.
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Sakit kepala hebat.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mudah mengantuk.
  • Linglung atau kebingungan.
  • Kejang-kejang.
  • Ruam kulit.

Waktu Melakukan Vaksin Meningitis

Prosedur vaksin meningitis dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan peserta haji dan umrah. Alasannya, efektivitas vaksin baru akan terbentuk dalam 10 hingga 14 hari setelah vaksinasi. Adapun, jenis vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Arab Saudi yakni Meningococcal ACWY-135. Vaksin ini efektif membentuk kekebalan alami tubuh terhadap paparan bakteri Neisseria meningitidis kelompok A, C, W dan Y.

Peserta bisa melakukan prosedur di rumah sakit, puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah mendapatkan vaksin meningitis, peserta akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV).

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku, yakni:

  • Peserta wajib menerima satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida (MPSV4) atau vaksin meningitis konjugasi (MCV4), yakni Meningococcal ACW-135.
  • Pemberian dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Jika pernah melakukan vaksinasi, pastikan waktunya tidak lebih dari tiga tahun sebelumnya.
  • Vaksin meningitis bisa memberikan perlindungan selama 5 tahun pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 5 tahun.
  • Untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, vaksin meningitis dapat memberikan perlindungan selama 2 hingga 3 tahun. Diikuti dengan pemberian dosis kedua dalam tiga bulan setelahnya.
  • Vaksin meningitis tidak disarankan untuk bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Sebab, ini dapat meningkatkan risiko efek samping.

Pasca vaksin, peserta akan mengalami nyeri dan kemerahan di permukaan kulit, tetap di area suntikan. Masalah ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 hari. Pada anak-anak, efek samping terkadang diikuti dengan demam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles