Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Bolehkah Mengonsumsi Minuman Isotonik Setiap Hari?

Bolehkah mengonsumsi minuman isotonik setiap hari?. Minuman isotonik kerap menjadi pilihan banyak orang saat merasa membutuhkan banyak energi untuk beraktivitas. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi minuman olahraga ini dapat menyebabkan pertambahan berat badan dan menumpuknya gula di dalam tubuh.

Banyak orang yang merasa harus mengonsumsi minuman dengan kandungan isotonik setiap hari agar aktivitas hariannya tetap lancar. Mengonsumsi minuman ini setelah seseorang berolahraga karena kaya akan kandungan karbohidrat, mineral, dan elektrolit. Pertanyaannya, bolehkah seseorang mengonsumsi minuman isotonik setiap hari? Tidak perlu bingung, simak penjelasan tentang minuman isotonik berikut ini, ya!

Bolehkah Mengonsumsi Minuman Isotonik Setiap Hari?

Klasifikasi minuman olahraga menjadi tiga jenis, yaitu isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Semua jenis kategori berdasarkan jumlah karbohidrat kandungannya. Untuk cairan isotonik, kandungan karbohidratnya mencapai 6-8 persen, termasuk glukosa. Hal ini memang menjadi sumber energi pilihan tubuh untuk berolahraga.

Minuman isotonik memiliki osmolalitas sebesar 280 hingga 330 mOsm/kg. Maksud osmolalitas adalah ukuran jumlah partikel karbohidrat, elektrolit, pemanis, dan pengawet dalam cairan. Peringkat osmolalitas minuman isotonik yang paling mendekati cairan alami di dalam tubuh. Maka dari itu, minuman ini banyak para atlet memilih untuk membutuhkan ketahanan. Namun, apakah mengonsumsi minuman ini boleh setiap hari? Adakah dampak buruk yang dapat terjadi?

1. Pertambahan Berat Badan

Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi dari rutin mengonsumsi minuman isotonik adalah bertambahnya berat badan. Minuman ini dibuat untuk menggantikan kalori yang dibakar saat berolahraga. Jika kamu mengonsumsinya tidak dalam keadaan membakar kalori, karbohidrat yang terkandung di dalamnya dapat bertumpuk di dalam tubuh.

Jika tujuan kamu berolahraga untuk menurunkan berat badan, ada baiknya lebih banyak konsumsi air putih daripada minuman isotonik. Selain lebih menyehatkan, cairan ini juga bebas dari karbohidrat. Terlebih jika olahraga yang kamu lakukan terbilang ringan.

2. Kandungan Gula yang Tinggi

Selain kaya akan kandungan vitamin dan mineral, minuman isotonik juga kaya gula. Jika kamu memperhatikan labelnya, tertulis jumlah kandungan gulanya cukup banyak. Minuman ini hampir mirip dengan minuman bersoda.

Jika mengonsumsi secara berlebihan, ada banyak gangguan kesehatan yang dapat terjadi, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Pastikan untuk membatasi pengonsumsian minuman isotonik untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan.

Kapan Sebaiknya Mengonsumsi Minuman Isotonik?

Pertanyaan berikutnya, pada momen apa sebaiknya kamu mengonsumsi minuman isotonik? Sebenarnya, semua orang diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman olahraga ini saat melakukan aktivitas dengan intensitas dan durasi yang lama.

Minuman ini tidak diperlukan untuk sebagian orang yang melakukan aktivitas fisik di gym, terlebih jika ingin menurunkan berat badan. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang melakukan olahraga ringan atau sedang, seperti jogging kurang dari 1 jam.

Jika kamu hanya melakukan latihan beban, kamu mungkin tidak perlu mengonsumsi minuman isotonik, meskipun menghabiskan lebih dari satu jam di gym. Banyak waktu yang dihabiskan untuk beristirahat di antara set, sehingga tidak mengurangi simpanan karbohidrat di tubuh, jauh berbeda dengan latihan ketahanan.

Jika dirasa tetap ingin mengonsumsi minuman olahraga ini, ada baiknya untuk memilih ukuran yang kecil untuk durasi olahraga kurang dari satu jam. Selain itu, pastikan juga tidak lebih dari 30 gram karbohidrat untuk sesi olahraga yang berlangsung selama 1-2 jam. Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik juga baik tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles