Bagi calon ibu yang sedang hamil, mengetahui usia janin yang sedang berkembang dalam kandungan memiliki nilai penting karena ini memungkinkan calon ibu untuk merencanakan tanggal perkiraan kelahiran buah hati dengan lebih baik. Dengan informasi ini, calon ibu dapat mempersiapkan segala keperluan dan perlengkapan bayi dengan cermat sebelum sang buah hati tiba di dunia.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung usia janin dalam kandungan. Salah satu cara umum adalah dengan menghitung secara manual berdasarkan tanggal hari pertama haid terakhir dan melakukan kalkulasi berdasarkan siklus menstruasi. Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan kalkulator kehamilan online yang dapat memberikan perkiraan usia janin dan tanggal kelahiran berdasarkan data yang diinputkan. Untuk informasi lebih rinci, mari kita lihat penjelasan berikut ini!
Cara Manual Menghitung Usia JaninÂ
Faktanya, hanya sedikit ibu hamil yang tahu persis kapan mereka hamil. Bahkan bila ibu hanya berhubungan seks selama masa subur, ibu tidak akan hamil pada hari itu juga kecuali ibu sedang berovulasi.
Sperma bisa hidup hingga lima hari di dalam saluran tuba. Jadi, mungkin saja pembuahan baru terjadi lima hari setelah ibu berhubungan seks. Pada hari ibu melepaskan sel telur (berovulasi) dan dibuahi oleh sperma yang menunggu, itulah hari kehamilan ibu. Bila ibu tidak mengetahui usia kehamilan ibu, hal itu akan menyulitkan ibu untuk mengetahui hari perkiraan lahir.
Nah, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menghitung usia janin dalam kandungan secara manual, antara lain:
1. Metode siklus menstruasiÂ
Cara manual menghitung usia janin dapat dilakukan dengan menggunakan informasi tanggal hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) dan durasi rata-rata siklus menstruasi. Namun, metode ini hanya bisa dilakukan bagi ibu hamil yang memiliki siklus haid normal, yaitu 28-30 hari.
Cara ini dikenal dengan istilah “rumus Naegele” dan umumnya digunakan untuk menghitung usia kehamilan hingga minggu ke-40. Berikut langkah-langkahnya:
- Tentukan tanggal hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) yang terjadi sebelum kehamilan.
- Tambahkan 7 hari ke HPMT untuk menghitung hari pertama masa subur.
- Hitung mundur 3 bulan dari hari pertama masa subur untuk mendapatkan perkiraan tanggal konsepsi.
- Tambahkan 1 tahun ke tanggal konsepsi untuk mendapatkan perkiraan usia kehamilan dalam tahun.
- Kurangi 3 bulan dari perkiraan usia kehamilan dalam tahun untuk mendapatkan usia kehamilan dalam bulan.
- Tambahkan 7 hari ke usia kehamilan dalam bulan untuk mendapatkan usia kehamilan dalam minggu.
Sebagai contoh:
Jika HPMT adalah 1 Januari 2022, dan durasi siklus menstruasi adalah 28 hari, maka:
- Tanggal pertama masa subur adalah 8 Januari 2022 (1 Januari + 7 hari).
- Tanggal konsepsi perkiraan adalah 8 Oktober 2021 (8 Januari – 3 bulan).
- Perkiraan usia kehamilan dalam tahun adalah 2021 + 1 = 2022.
- Usia kehamilan dalam bulan adalah 12 – 3 = 9 bulan.
- Usia kehamilan dalam minggu adalah 9 bulan x 4 minggu = 36 minggu + 7 hari = 37 minggu.
2. Sistem fundus uteri
Metode sistem fundus uteri sebenarnya cukup mudah, hanya dengan meraba rahim di dinding perut buncit ibu. Metode ini memungkinkan ibu untuk merasakan semua aktivitas janin yang ada di dalam kandungan. Terkadang, ibu juga bisa merasakan gerakan-gerakan Si Kecil.
Nah, caranya dengan mengukur jarak dari simfisis pubis (tulang kemaluan) ke puncak fundus uteri (bagian atas rahim) dengan menggunakan pita pengukur atau jari-jari tangan.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pertama-tama, pastikan bahwa ibu hamil dalam posisi telentang dengan lutut ditekuk.
- Kemudian, letakkan pita pengukur atau jari-jari tangan pada bagian bawah perut ibu hamil, di atas tulang kemaluan atau simfisis pubis.
- Tempatkan ujung lain dari pita pengukur atau jari-jari tangan pada puncak fundus uteri, yang merupakan bagian teratas rahim dan terletak di atas tulang kemaluan.
- Ukur jarak antara tulang kemaluan dan puncak fundus uteri.
- Catat ukuran tersebut dalam sentimeter (cm).
Kemudian, hitung usia kehamilan dengan menggunakan rumus berikut: usia kehamilan (minggu) = jumlah sentimeter tersebut ditambahkan dengan 12.
Sebagai contoh:
Jika hasil pengukuran jarak dari simfisis pubis ke puncak fundus uteri adalah 20 cm, maka usia kehamilan sekitar 32 minggu (20 cm + 12 = 32).
Pengukuran fundus uteri biasanya dilakukan setiap bulan selama kehamilan, dan dapat memberikan perkiraan usia kehamilan yang akurat. Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan dan kemungkinan margin of error.
Pasalnya, ukuran fundus uteri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti posisi janin, ukuran rahim, keadaan plasenta, dan sebagainya. Oleh karena itu, metode ini sebaiknya digunakan sebagai tambahan saja untuk memastikan usia kehamilan yang sudah dihitung dengan cara lain.
Cara Menghitung Usia Janin dengan Kalkulator Kehamilan
Selain kedua cara manual di atas, ada cara lain yang lebih praktis yang bisa ibu gunakan untuk menghitung usia janin, yaitu dengan menggunakan kalkulator kehamilan.
Berikut langkah-langkahnya:
- Buka situs atau aplikasi kalkulator kehamilan online.
- Masukkan tanggal hari pertama menstruasi terakhir (HPMT).
- Masukkan durasi rata-rata siklus menstruasi.
- Klik tombol hitung atau calculate.
- Tunggu beberapa saat hingga kalkulator menampilkan hasil usia kehamilan dalam minggu dan hari.
Contoh:
Jika HPMT adalah 1 Januari 2022, dan durasi siklus menstruasi adalah 28 hari, maka hasil yang ditampilkan oleh kalkulator kehamilan mungkin seperti ini:
- Usia kehamilan dalam minggu: 36 minggu dan 4 hari.
- Usia kehamilan dalam bulan: sekitar 9 bulan.
- Tanggal perkiraan lahir: sekitar 8 Oktober 2022.
Dengan menggunakan kalkulator kehamilan, ibu dapat menghitung usia janin secara akurat dan praktis. Namun, perlu diingat bahwa kalkulator kehamilan hanya memberikan perkiraan dan belum tentu akurat 100 persen. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi kehamilan dan janin secara menyeluruh.