Setiap negara memiliki etiket makan yang telah ditetapkan sejak lama untuk memastikan bahwa orang makan bukan hanya untuk mengisi perut. Lima negara ini dikenal memiliki etiket makan terketat.
Setiap orang makan setiap hari untuk bertahan hidup. Beberapa orang mungkin langsung menikmati makanan mereka tanpa berpikir panjang.
Namun, ada peraturan makanan yang harus diikuti di beberapa negara. Makan bukan hanya untuk memenuhi rasa lapar, tetapi juga menjadi pengalaman budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur, tradisi, dan adat istiadat. Setiap negara memiliki kebiasaan makan unik yang mengatur interaksi dan cara orang makan.
Oleh karena itu, orang-orang di negara itu harus mengikuti kebiasaan yang telah diterapkan selama bertahun-tahun. Konvensi ini dapat membantu setiap orang mempertahankan sikap mereka saat berinteraksi dengan orang asing.
1. Jepang
Jepang punya peraturan makan yang cukup ketat dan banyak. Seperti etiket menggunakan sumpit yang tidak boleh diletakkan begitu saja di atas mangkuk makanan.
Seseorang perlu memegang sumpitnya, dan selalu dipegang dengan tangan kanan. Jangan biarkan sumpit tergeletak begitu saja. Meletakkan sumpit secara lurus di atas mangkuk juga dilarang karena memberikan pertanda buruk.
Kalau mau meletakkan sumpit sesaat, lebih baik menggunakan tatakana atau pembungkus sumpit atau meletakkannya di sisi nampan. Ketika melihat makanan terjatuh, biarkan saja makanan tersebut. Kamu dilarang mengambil kembali makanan itu karena dianggap sebagai perilaku buruk.
Dalam budaya Jepang, makan mie dengan cara diseruput juga menjadi etiket baik. Menyeruput mie menunjukkan betapa seseorang menikmati makanan tersebut. Proses menyeruput mie juga mampu mendinginkan dan menambah kenikmatan rasanya.
2. Italia
Beberapa orang punya kebiasaan minum kopi sebelum atau setelah makan berat. Namun, di Italia kamu tidak bisa sembarangan memesan kopi. Negara ini memiliki etiket minum kopi tersendiri.
Orang Italia biasanya minum kopi cappucino atau espresso untuk sarapan. Namun, setelah makan berat mereka tidak akan memesan cappuccino. Orang Italia percaya minum cappuccino di siang hari tidak baik untuk kesehatan karena bisa menghilangkan rasa lapar di sore hari.
Masyarakat Italia menganggap minum kopi sekitar jam 1-2 siang merupakan hal buruk. Itulah yang menjadi alasan mengapa orang Italia jarang minum kopi di sore hari.
3. Thailand
Beberapa negara menggunakan sendok dan garpu saat makan. Dua kombinasi alat makan ini memudahkan setiap orang untuk menyuap makanannya ke mulut.
Berbeda dengan Thailand yang memiliki larangan penggunaan garpu saat makan. Terutama, ketika makan hidangan nasi. Ketika makan nasi, orang Thailand tidak boleh memasukkan garpu ke dalam mulut karena dianggap sebagai kebiasaan buruk.
Oleh karena itu, mereka lebih banyak menggunakan sendok untuk menikmati hidangan nasi.
4. Prancis
Seperti negara Eropa lainnya makanan pokok orang Prancis adalah roti. Namun, roti itu tidak bisa seenaknya dimakan. Ada peraturan yang perlu diikuti ketika hendak menikmati roti enak khas Prancis.
Di Prancis, memakan roti di awal dianggap sangat buruk. Sebab, roti seharusnya dinikmati bersama keju di akhir rangkaian makan. Roti juga tidak boleh diletakkan langsung di atas meja, tetapi kamu perlu terus memegangnya.
5. Korea Selatan
Korea Selatan punya dua alat makan yang biasanya dipakai, berupa sumpit dan sendok. Namun, kedua alat makan ini tidak boleh dipakai berbarengan. Sumpit digunakan untuk menikmati makanan di piring. Sedangkan sendok biasa digunakan untuk nasi dan sup.
Selain budaya makan berat, Korea Selatan juga punya etiket saat minum. Jika ada orang lebih tua menawari minum, gelas harus dipegang dengan kedua tangan untuk menunjukkan rasa hormat.
Orang Korea juga menegaskan untuk tidak mulai makan sampai orang yang lebih tua makan duluan. Setelah orang lebih tua mulai makan, barulah yang lain bisa mulai menikmati makanannya.