6 dekorasi ala Jepang yang cocok untuk rumah mungil bisa kamu jadikan referensi. Desain rumah ala Jepang telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menginginkan rumah minimalis dengan nuansa tenang dan teratur. Interior ala Jepang menekankan keseimbangan dengan alam dan penggunaan perabotan yang tepat.
Meskipun ruangannya mungil, kamu masih bisa mewujudkan rumah impian dengan sentuhan desain minimalis ala Jepang. Untuk mencapai tujuan ini, penting untuk memperhatikan detail-detail berikut agar rumahmu sesuai dengan gaya Jepang yang kamu inginkan.
Berikut adalah saran dari laman Lifestyle Asia untuk menciptakan rumah dengan nuansa ala Jepang.
6 Dekorasi Ala Jepang yang Cocok untuk Rumah Mungil
1. Pasang Pintu Geser
Pintu geser di rumah Jepang mudah ditemukan pada kartun atau film Jepang. Dulu, pintu geser di Jepang lebih tradisional dan dikenal dengan istilah Shoji yang merupakan elemen paling ikonik dari interior Jepang. Shoji merupakan layar geser yang terbuat dari kertas beras tembus pandang dengan bingkai kayu.
Terkini, Shoji versi modern menggunakan panel kaca sebagai pengganti kertas untuk memudahkan perawatan. Shoji, atau pintu geser dapat menghemat ruang di rumah yang minimalis sehingga ruangan menjadi lebih luas. Kegunaan utama Shoji modern dan tradisional adalah tidak menghalangi cahaya alami. Cahaya yang masuk melalui Shoji menjadi sumber cahaya yang bagus bagi ruangan.
2. Penggunaan Kayu dan Warna Kayu
Detail lain yang bisa kamu terapkan dalam menata rumah yang minimalis ala Jepang adalah penggunaan ornamen kayu. Yang paling mencolok dari rumah ala Jepang adalah penggunaan lantai bercorak kayu serta perabot berbahan kayu. Kamu bisa tambahkan ornamen seperti rak kayu pada tembok polos. Sementara kombinasi cat berwarna kayu dan warna putih bisa diaplikasikan pada tembok ruangan.
Furnitur pelengkap ruangan bisa memilih yang berwarna kayu atau kecoklatan. Kombinasi dua warna tersebut membuat kesan ruangan terasa lebih lega dan warna kayu akan menonjolkan nuansa natural di dalam ruangan.
3. Pintu Masuk yang Lebih Rendah
Seperti umumnya di rumah Asia, sebelum memasuki rumah mereka sering melepas sepatu dan berganti sandal khusus di dalam rumah. Apabila rumahmu saat ini memiliki space yang cukup di bagian ruang masuk atau ruang tamu, maka kamu bisa buat lebih rendah sebagai tempat untuk melepas dan meletakkan sepatu.
Hal tersebut lumrah menemukannya di rumah-rumah di Jepang. Selain lebih estetik, adanya akses masuk rumah yang lebih rendah membuat cara melepas sepatu lebih eksplisit karena bisa melepas sepatu, menyimpan sepatu, dan menukar sepatu pada satu tempat yang sama. Akses masuk yang lebih rendah tersebut juga terbuat untuk menghindarkan debu dan kotoran yang berpotensi masuk ke dalam rumah.
4. Furnitur yang Rendah
Orang Jepang klasik biasa meletakkan bantal lantai yang berguna untuk duduk sehingga tidak terlalu membutuhkan sofa atau kursi. Termasuk kotatsu alias meja makan rendah ala Jepang sering digunakan untuk berbagai keperluan seperti makan bersama, bersantai bersama, atau menonton TV bersama.
Bahkan, mereka juga menggunakan kasur lantai untuk tidur dan membereskannya dengan cara melipat dan meletakan di lemari. Bagi kamu yang menginginkan konsep tersebut dengan lebih modern, maka kamu tetap bisa meletakkan beberapa furnitur seperti ranjang dan sofa namun dengan model low to ground alias furnitur yang rendah.
5. Cahaya Alami
Pencahayaan alami melalui ruang terbuka menjadi poin estetika utama dalam desain minimalis ala Jepang. Ruang terbuka bisa mengusahakan dengan menggunakan jendela besar, pemasangan skylight, serta menghindari tirai yang tebal.
Jika cuaca terlalu cerah seperti di musim panas, kamu bisa gunakan tirai tipis untuk membingkai jendela. Cahaya alami yang masuk ke dalam rumah memberikan manfaat luar biasa termasuk membuat penghuninya lebih produktif, lebih bahagia, dan lebih tenang.
6. Taman di Area Rumah
Alam menjadi bagian krusial dari desain rumah minimalis gaya Jepang. Setiap rumah di Jepang menghormati alam, sebagai bagian dari estetika dalam menyeimbangkan antara buatan manusia dan alam. Unsur alam yang lebih kuat dari interior Jepang selain kayu adalah taman bebatuan internal yang sederhana. Taman biasanya terdiri dari bebatuan, fitur air, dan beberapa tanaman hijau di atas pasir atau kerikil. Taman bebatuan tersebut bermaksud untuk menduplikasi esensi alam yang memberikan ketenangan.